SAMARINDA – Kabar penculikan anak masih marak terjadi, meski ada beberapa kabar yang hoaks, Anggota Komisi I DPRD Kaltim Jahidin tetap meminta masyarakat untuk waspada.
Diakuinya, tak sedikit kabar penculikan anak yang dikonfirmasi kepolisian palsu alias hoaks. Namun tak sedikit juga yang benar- benar terjadi.
Seperti misalnya kasus penculikan disertai pembunuhan yang korbannya anak laki-laki berusia 11 tahun di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Ia menyebut bahwa pelaku melakukan tindak pidana tersebut karena tergiur situs jual beli organ tubuh manusia.
“Jadi memang kesempatan kriminal itu selalu terbuka, modusnya beragam. Di Maros ini salah satunya yang belum lama terjadi,” jelasnya (19/2/2023).
Karena kriminalitas bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja, ia meminta masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan. Khususnya memberi perhatian lebih kepada anak- anak mereka. “Yang jelas kita mengimbau masyarakat lebih waspada, khususnya anak-anak ini, diluar jam sekolah,” ujarnya.
Apalagi sebutnya menjelang perayaan hari besar. Orientasi uang akan membuat pelaku kriminal akan menghalalkan segala cara.
“Yang sering terjadi orientasinya uang. Melakukan penculikan misalnya dengan meminta ditebus atau dibayar. Jadi memang kita imbau tetap waspada terutama anak di jam setelah sekolah,” pungkasnya. (eky/adv/DPRDKaltim)