BONTANG – Kelurahan Belimbing terus melakukan penanganan stunting. Dari data Kelurahan Belimbing, ada sebanyak 57 anak yang terdata sebagai stunting. Upaya yang dilakukan Kelurahan Belimbing dengan melakukan rembuk stunting bersama stakeholder terkait dan pemangku kepentingan.
Lurah Belimbing, Dwi Andriyani mengungkapkan rembuk ini dilaksanakan perangkat dinas teknis di Pemkot Bontang, perusahaan-perusahaan sekitar, organisasi mitra dan para kader posyandu.
“Melalui rembuk ini, dapat mengetahui peta penyebab atau faktor terjadinya stunting di wilayah Kelurahan Belimbing. Baik yang berada di perumahan PC/BTN PKT maupun di luar perumahan,” sebutnya.
“Ada yang disebabkan kurangnya kesadaran orangtua terhadap pola asuh dan pola pemberian makanan kepada anak maupun karena faktor ekonomi. Ada termasuk lingkungan (polusi perusahaan), bisa juga karena sakit bawaan anak, administrasi kependudukan belum lengkap, jadi jangkauan ke Faskes kurang,” kata Dwi Andriyani saat dihubungi Mediakaltim.com, Rabu (15/2/2023).
Menurutnya banyak program yang telah dilakukan Kecamatan Bontang Barat dengan bekerja sama dengan Puskesmas Bontang Barat maupun CSR Perusahaan sekitar.
Adapun yang terus dilaksanakan Kelurahan Belimbing dengan melakukan validasi data, peningkatan kader stunting dan Posyandu. “Fokuskan sasaran kegiatan untuk anak-anak stunting, mengoptimalkan peran Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Tim Pendampingan Keluarga (TPK),” jelas Dwi Andriyani.
Selain itu, Dwi mengatakan untuk tingkat partisipatif dan kehadiran ke Posyandu menunjukkan diangka di atas 80 persen dengan target penurunan stunting di atas target kota. “Targetnya bisa menurunkan stunting hingga di atas target kota (di bawah 14%). Ada sebanyak 11 Posyandu Balita dan angka stunting ada sebanyak 57 anak,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan harapan Posyandu yang ada untuk didukung sarana dan prasarana dengan pengadaan laptop guna pendataan di Posyandu. (yah)
