spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pupuk Kaltim Gandeng Perusahaan Gas untuk Bangun Pabrik di Papua

JAKARTA – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerja sama dengan Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) untuk kebutuhan gas bumi proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat.

Penandatangan HoA ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dan Menteri ESDM Arifin Tasrif, beberapa hari lalu.

Untuk diketahui, GOKPL merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang energi yang memiliki potensi sumber daya gas bumi yang cukup besar. Sumber gas yang dipasok untuk proyek pembangunan ini akan diambil dari sumber gas yang telah disepakati, yakni Lapangan Asap, Merah dan Kido (AMK) di Kasuri, Papua Barat.Rencana penyaluran gas ini akan mulai dilaksanakan pada tahap Pre-Commissioning di Q2 pada tahun 2027.

“Penandatangan Genting Oil dan PT Pupuk Kalimantan ini dilakukan sehubungan dengan adanya penambahan potensi produksi gas di Lapangan Asap, Merah dan Kido wilayah Kasuri Papua Barat. Gas ini diperuntukkan untuk membangun satu pabrik pupuk di Papua,” ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (11/2/2023).

BACA JUGA :  Ketika Penyitas Covid Jadi Pahlawan, Yang Daftar 422, Hanya 41 Pendonor yang Lolos

“Kita merasakan bahwa strategisnya kita untuk bisa memanfaatkan lahan yang masih luas dan potensi Papua untuk sektor pertanian yang sangat terbuka untuk mendukung jaminan ketahanan pangan bagi Indonesia di masa mendatang. Kita harapkan dengan ditandatanganinya HoA antara Genting Oil dan Pupuk Kalimantan Timur ini mampu meningkatkan kemampuan kita untuk selalu memberikan nilai tambah dan berkontribusi kepada penerimaan negara di masa mendatang untuk kemakmuran masyarakat kita,” sambungnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menjelaskan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya pembangunan pabrik pupuk urea di Papua Barat sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah yang kemudian diamanatkan kepada Pupuk Kaltim.

“PKT tentunya siap melaksanakan tugas yang sudah diamanahkan. Kita harapkan dengan kerja sama ini, nantinya dapat dipastikan bahwa pasokan gas bumi aman guna memenuhi kebutuhan proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat. Pembangunan Pabrik Papua Barat ini menjadi langkah besar yang sudah ditargetkan PKT dalam fase pertumbuhan 40 tahun kedua,” ungkapnya.

BACA JUGA :  DPPKB Adakan Pelatihan KHA untuk Pengurus Gereja dan Pura

“Insyaallah, pada HUT ke-50 nanti, pengantongan perdana Urea di kawasan industri ini bisa terealisasi,” ucapnya.

Rahmad menambahkan gas bumi merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan dalam industri petrokimia dan pupuk. Karenanya, kerja sama antara Pupuk Kaltim dan Genting Oil tentunya akan membantu memastikan stabilitas dan keberlanjutan produksi pupuk dalam negeri.

“Dengan kesiapan akan peningkatan produktivitas pupuk dalam negeri, kami harapkan pembangunan pabrik ini akan menjadi salah satu penopang kemandirian pupuk dalam negeri dan memastikan tercapainya ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menyebut proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat nantinya akan memiliki kapasitas produksi pupuk Urea sebesar 1,15 juta ton dan 660 ribu ton untuk Amoniak. Ini merupakan salah satu pengembangan di fase kedua pertumbuhan Pupuk Kaltim yang ditargetkan dapat terealisasi dalam lima tahun ke depan. Proyek pembangunan ini juga diharapkan bisa membawa Pupuk Kaltim menempati peringkat atas Pabrik Pupuk Urea di Asia Pasifik.

Di sisi lain, General Manager Genting Oil Kasuri Pte Ltd Ngakan Ketut Nurcahya Sentanu menyampaikan kerja sama ini sekaligus mendukung program pemerintah.

BACA JUGA :  Pakai Jasa Pengiriman, 45 Gram Sabu Akan Dikirim ke Bone, Diringkus Polisi Bontang

“Kami menyambut baik kerja sama ini, terutama dalam mendukung proyek strategis nasional di Papua. Tentunya kami berharap dari kerja sama ini nantinya bisa menjadi salah satu bagian yang menyukseskan terjadinya proyek pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak Papua Barat ini,” ujarnya.

“Kami berharap juga target-target yang sudah ada bisa berjalan dengan baik dan pasokan gas untuk pabrik di Papua Barat ini bisa tercukupi,” pungkasnya. (rls/mk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.