spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kampung Masdarling Jadi Kawasan Percontohan Pangan Aman di Bontang

BONTANG – Kampung masyarakat sadar lingkungan (Masdarling) yang berlokasi di Jalan Bukit Pasir RT 26, Kelurahan Gunung Telihan, Kecamatan Bontang Barat kini dijadikan kawasan percontohan untuk kawasan pangan aman berbasis partisipasi gender di Kota Taman.

Ini setelah Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) bekerjasama dengan Dasa Wisma Gunung Wilis 4 melakukan peresmian, Jumat (11/12/2020) pagi. Peresmian dihadiri Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase, Lurah Gunung Telihan Hamdani, perwakilan Badak LNG, serta undangan lainnya.

Kabid Ketahanan Pangan DKP3, Debora Kristiani yang menjadi inisiator peresmian mengatakan, program ini bermula dari adanya kebiasaan masyarakat sekitar Kampung Masdarling yang terbiasa menanam buah dan sayur dengan memanfaatkan pekarangan rumah mereka.

Lalu melalui program ini, didorong untuk dilakukan pengembangan pangan sehat yang dibudidaya secara organik sehingga ramah lingkungan. Sehingga mendukung tersedianya pangan segar, aman, dan bermutu bagi masyarakat. “Ini tidak menggunakan pestisida,” terangnya.

Ditambahkan Ketua Kelompok Masdarling, Bowo Marsudi Istiowibowo, hasil dari program ini telah dirasakan petani sekitar. Hal ini dapat dilihat dari antusiasnya masyarakat membeli hasil panen mereka yang dipasarkan melalui penjualan online. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang mana banyak masyarakat melakukan transaksi jual beli melalui dunia maya.

BACA JUGA :  Kasus Corona Terus Meningkat, Bontang Minggu Ini Berlakukan Jam Malam

Ke depan, Kampung Masdarling diharapkan bisa menjadi kawasan pariwisata edukasi berbasis lingkungan. Diharapkan pula muncul kemandirian dalam menjual hasil pertanian sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. “Harapan kami juga ke depan, bisa ada pasar segar sayuran dan buah-buahan ramah lingkungan di Bontang. Sehingga masyarakat termotivasi untuk menanam karena ada pasarnya. Dan ketika masyarakat mencari buah dan sayuran sehat, mereka tidak sulit mencarinya. Di satu sisi juga untuk mendukung para petani,” tutur Bowo.

Sementara itu Debora berharap, program ini tidak berhenti sampai disini, namun bisa berkelanjutan. Karena budidaya pangan sehat ini rawan terhadap serangan hama, sehingga ke depan perlu dilakukan bimbingan teknis (bimtek) terkait penanggulangan hama. Seperti pembuatan pestisida nabati, dan pembuatan pupuk organik cair. “Lokasi ini juga bisa menjadi tempat belajar bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK. Sehingga mendorong kelurahan-kelurahan yang lain untuk membuat yang sama,” pungkasnya. (bms)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.