spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Diskes Balikpapan Pastikan Kota Beriman Bebas Kraken 

BALIKPAPAN – Belum lama ini sempat ditemukan kasus Covid-19 dengan varian baru yakni subvarian XBB.1.5 alias varian Kraken masuk ke Kota Balikpapan.

Varian yang merupakan turunan dari Omicron itu dibawa oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Poldandia.

Subvarian itu terdeteksi masuk ke Kota Balikpapan pada 11 Januari 2023 setelah dilakukan pemeriksaan dengan metode Whole Ghenom Sekuensing (WGS) di laboratorium Universitas Mulawarman, Samarinda.

“Informasi masuknya virus ini ditemukan oleh teman-teman dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), ini WNA dan sesuai prosedur itu langsung dilakukan isolasi kemudian PCR-nya dilakukan tes WGS di laboratorium Universitas Mulawarman (Unmul),” ujar Kepala Dinas kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarti Senin (30/1/2023).

Lebih lanjut Andi Sri Juliarty menjelaskan, tes WGS itu kini tak lagi harus jauh-jauh ke luar pulau Kalimantan Timur mengingat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengembangkan beberapa laboratorium termasuk di laboratorium Ummul yang ada di Indonesia yang mampu mendeteksi varian jenis virus.

“Ini sangat menguntungkan bagi kami, jika flashback ke belakang biasa harus menunggu dengan waktu yang cukup lama karena harus melakukan pemeriksaan di laboratorium yang ada di luar Kalimantan Timur,” jelasnya.

Lebih lanjut Andi Sri Juliarty menambahkan, WNA itu masuk ke Balikpapan untuk tujuan pekerjaan, dari gejalanya yang bersangkutan tanpa mengalami gejala. Namun, terdeteksi saat dilakukan tes ketika masuk lokasi bekerja.

“Di Kaltim pekerja-pekerja Migas dan Tambang itu memang masih diwajibkan melakukan screening tes sebelum masuk kerja, ini hal yang baik yang masih dipertahankan dipekerja tersebut karena kalo dilihat dari penerbangan kan sudah tidak lagi,” katanya.

Andi Juliarty menegaskan, untuk proses tracing pun telah dilakukan dan hasilnya cukup baik dimana dari sopir yang menjemput kemudian hotel ditempat isolasi maupun kontak-kontaknya semua negatif.

“Yang kami dapat hasil kemaren keluar sampai saat ini tidak ada lagi ditemukan yang terkonfirmasi (subvarian Kraken),” tegasnya.

Kadiskes Balikpapan pun memastikan, di Balikpapan varian itu sudah terkendali. “tidak ada penularan keluar kemasyarakat dan sebagainya,” ujarnya.

Sementara itu, untuk resiko penularan dari subvarian yang dinamakan oleh profesor biologi Kanada Dr Ryan Gregory, sama seperti pada varian Omicron lainya.

“Malah dia lebih ringan karena tidak menonjol batuknya lebih kepada pilek dan rasa lemah daya serta sakit kepala, dan untuk isolasi juga sama 10 hari,” kata Andi Sri Juliarty. (Bom)

16.4k Pengikut
Mengikuti