spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menanti 77 Tahun, Kini Desa Muhuran Nikmati Listrik PLN 24 Jam

TENGGARONG – Harapan warga Desa Muhuran dan Sebelimbingan akan ketersediaan listrik 24 jam, akhirnya terwujud. Sebelumnya, warga bergantung dengan mesin genset listrik milik desa, berbahan bakar solar yang menyala beberapa jam di malam hari.

Dua desa di Kecamatan Kota Bangun ini patut bergembira menyusul saklar listrik yang ditekan Bupati Kukar, Edi Damansyah, saat peresmian Jumat (27/1/2023) lalu. Mengawali era baru Desa Muhuran dengan fasilitas listrik 24 jam.

Untuk diketahui, Desa Muhuran memiliki 229 Kepala Keluarga (KK) selama ini hanya menikmati listrik 5,5 jam. Sejak pukul 17.30 hingga 23.00 saja. Selebihnya, menunggu pukul 17.30 keesokan harinya lagi baru bisa menggunakan listrik kembali.

Terbayang bagaimana terbatasnya mereka menikmati listrik. Tidak hanya waktu, juga alat-alat listrik yang diperbolehkan untuk digunakan. Ironi dengan Kukar yang diketahui sebagai penghasil Sumber Daya Alam (SDA) batu bara serta minyak bumi dan gas (migas).

“Selama ini warga menikmati listrik pakai genset desa, mulai setengah 6 sore. Ada yang sampai jam 10 dan 11 malam,” ujar Kepala Desa Muhuran, Ahmadnur, pada mediakaltim.com, Minggu (29/1/2023).

BACA JUGA :  Nakhoda dan 2 Anaknya Hilang, Kapal Penarik Tongkang Tenggelam di Muara Kaman

Selama ini, warga yang menikmati listrik berasal dari genset desa, harus membayar iuran setiap harinya. Yakni sebesar Rp 5 ribu per malam, atau Rp 150 ribu setiap bulannya. Ditambah dengan subsidi dari desa, untuk membeli kebutuhan 65 liter solar tiap hari.

Ahmad menambahkan, bahwa listrik di desanya menyambung dari Gardu Induk milik PLN di Kota Bangun. Dialiri melalui kabel jaringan listrik yang terpasang di sepanjang sisi badan Jembatan Martadipura, jembatan yang memiliki panjang 15,3 kilometer.

Kini, desa yang tak pernah teraliri listrik sejak 77 tahun ini, bakal menikmati listrik menggunakan token. Dengan daya 900 Volt Ampere (VA), dan gratis biaya pemasangan.

Ahmad memperkirakan biaya kebutuhan listrik yang dikeluarkan oleh warganya diklaim sedikit lebih murah. Sehingga warganya benar-benar menanti kehadiran listrik PLN ini. Ia pun bersyukur, program Terang Kampongku milik Pemkab Kukar, benar-benar terwujud di desa mereka.

Sementara itu, Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengatakan program Terang Kampongku menjadi salah satu kebijakan untuk mendorong percepatan bagi desa-desa di luar kategori remote area. Sehingga harus dituntaskan oleh PLN.

BACA JUGA :  Keracunan Massal Usai Acara Keagamaan di Sebulu, 72 Warga Dilarikan ke Puskesmas

Terlebih ketersediaan gardu induk PLN di Kecamatan Kota Bangun dari sistem Mahakam, diinginkannya bisa mengkoneksikan jaringan listrik ke wilayah Hulu Kukar lainnya. Sehingga mengatasi persoalan kekurangan daya dan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di Kabupaten Kukar.

“Saya berharap agar kesejahteraan di seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Desa Muhuran, Kecamatan Kota Bangun, dapat dicapai secara adil dan merata, terutama dengan telah tersedianya aliran listrik PLN,” tutupnya.

Diketahui, sebanyak 4 desa di Kukar yang diresmikan oleh Pemkab Kukar dan PLN. Yakni Desa Muhuran dan Sebelimbingan di Kecamatan Kota Bangun. Desa Teluk Muda dan Dusun Pandamaran di Kecamatan Kenohan. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img