PASER – Persoalan akses sinyal telekomunikasi yang wilayahnya menyandang status blank spot di Kabupaten Paser tersisa hitungan jari. Dari total 139 Desa dan 5 Kelurahan di 10 Kecamatan, hanya 2 Desa yang belum menikmati jaringan.
Hal itu berdasarkan catatan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Paser. Pihaknya memastikan, cakupan untuk jaringan telepon seluler hingga awal 2023, sudah mencapai 97,12 persen, sesuai Base Transceiver Station (BTS).
Kepala DKISP Kabupaten Paser, Ina Rosana menyebut, kedua desa yang blank spot itu tersebar di dua kecamatan, yakni Desa Selengot di Kecamatan Tanjung Harapan dan Desa Harapan Baru, di Kecamatan Kuaro.
“Ini sudah kami komunikasikan terus, bahwa mereka harus menyelesaikan kontrak mereka di Kementerian,” ucap Ina Rosana
Sebelumnya, pada 2022 lalu, Kabupaten Paser menerima jatah 47 menara BTS, yang dikelola oleh dua operator seluler (opsel) yakni XL dan Indosat. Kesemuanya dibiayai oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informasi. “Untuk XL di 23 desa sisanya Indosat,” lanjutnya.
Bantuan ini, dikatakan dia, setelah Bupati Paser, Fahmi Fadli, secara intens berkomunikasi dengan Kominfo melalui Direktorat Jendral PPI pada 2021 lalu dan di tahun berikutnya, sehingga mampu menerima bantuan 47 tower dan mulai dikerjakan.
“47 wilayah ini yang masuk kategori blank spot, dan kami usulkan ke Kementerian. Tapi blank spot ini ada yang kategori 2G dan sampai yang 4G,” tandasnya.
Ia menjelaskan tinggi tower bantuan ini antara 40 sampai 42 meter dengan three angle. Selain itu kontrak opsel dengan Kementerian kecepatannya hanya 100 MBps. Sementara kebutuhan masyarakat dengan teknologi kini seharusnya sudah melampaui dari yang akan disediakan.
“Ini saya akan undang lagi para Opsel untuk menaikkan MBPs. Masyarakat ekspektasinya sudah bisa Tik-tok. Meski sudah ada tower masyarakat tidak puas, dan komplain,” ungkap Ina.
Saat dikonfirmasi nilai anggaran yang diberikan oleh Kementerian, dirinya tidak tahu. Pihaknya hanya memberikan data titik koordinat, dan titiknya pun sudah ditentukan Kementerian, langsung ke Opsel.
Lebih lanjut, Ina menerangkan bahwa 2023 ini, ada dana dari APBD untuk pembangunan menara BTS ke desa-desa yang belum 4G, tinggi hingga 72 meter dengan empat kaki. Tetapi sebetulnya sudah ada signal yang masuk, namun perlu diperkuat. (bs)