BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melakukan rapid test ulang terhadap 1.162 calon petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang akan bertugas pada pencoblosan 9 Desember nanti.
Langkah ini dilakukan setelah diketahui sebanyak 1.163 calon petugas KPPS, Linmas dan pengawas pilkada dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test pertama. “Kita tindaklanjuti dengan rapid test kedua pada hari ini (Senin),” kata Walikota Balikpapan Rizal Effendi lewat keterangan tertulis Senin (30/11/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty menambahkan, ke 1.163 petugas reaktif tersebut merupakan hasil tes yang dilakukan KPU dan Bawaslu. Untuk KPU, lanjut Andi, rapid test dilakukan di 8 klinik terhadap 13.545 calon KPPS dan Linmas.
Hasilnya, sebanyak 1.031 rekaitf atau sekitar 7,6%. Sedangkan rapid test pengawas yang dilakukan Bawaslu sebanyak 1.505 calon pengawas, dimana 132 orang diantaranya dinyatakan reaktif atau 8%.
“Total rapid test pertama dari KPU dan Bawaslu yang reaktif sebanyak 1.162 orang,” tambah Andi. Terhadap mereka yang reaktif tersebut, lanjut Andi, Dinas Kesehatan sudah memerintahkan agar menjalani rapid test ulang, di puskesmas tempat tinggalnya masing-masing.
Sampai Senin pukul 17.00 Wita ini, sebanyak 768 orang kembali dinyatakan reaktif, sedangkan 109 lainnya non-reaktif. Sedangkan lainnya masih menunggu laporan.
Rizal menambahkan, mereka yang reaktif dalam dua kali rapid test, akan diusahakan untuk menjalani swab test, mengingat pelaksananaan pilkada yang tinggal 10 hari lagi.
Langkah antisipasi lain, mereka yang akan menjalani swab test diminta isolasi mandiri hingga hasilnya keluar.
Sementara itu, anggota Bawaslu Balikpapan Ahmasi Azis mengakui dari 1.505 TPS, hasil rapid test yang pertama menunjukkan ada 132 PTPS yang reaktif.
“Hari ini dilakukan lagi rapit test kedua untuk yang reaktif, tapi kami belum mendapatkan informasi berapa jumlahnya yang reaktif atau nonreaktif,” pungkasnya. (red2)
