Catatan Rizal Effendi
RASANYA tidak lengkap menutup liputan Piala Dunia 2022 di Qatar tanpa cerita tentang wanita. Ada yang bilang, semaraknya Piala Dunia itu terdiri dari keberhasilan tuan rumah, kehebatan para bintang di lapangan, dan kecantikan sejumlah wanita yang menjadi pendamping pemain top (WAGs) dan suporter di bangku penonton.
Kita semua hanya bisa menyaksikan lewat layar TV, media cetak atau media sosial. Itu saja sudah terkagum-kagum, apalagi kalau nonton langsung ke Doha. Mata jadi bening. Katarak tidak bertambah. “Sepertinya bidadari sengaja diturunkan ke sana selama sebulan,” kata seorang teman, yang matanya tajam kalau urusan begini.
Seperti kita ketahui, Piala Dunia 2022 yang berlangsung di negeri keemiran di Timur Tengah itu, berlangsung mulai 20 November sampai 18 Desember. Ratusan ribu penonton terbang ke sana. Termasuk penonton wanita dengan segala kecantikan dan kemolekan serta perilakunya yang aneh-aneh.
Meski pemerintah Qatar memberlakukan sejumlah aturan dan pembatasan, tidak menyurutkan suporter wanita datang ke sana. Bahkan setelah menginjakkan kaki, mereka kaget ternyata negeri itu sangat ramah dan aman termasuk kepada kaum wanita.
“Saya harus mengatakan bahwa datang ke sini benar-benar mengejutkan. Saya tidak ada mengalami pelecehan dan sebagainya. Piala Dunia Qatar harus menjadi model untuk permainan dan budaya sepak bola di negara saya,” kata Ellie Moloson, gadis berusia 19 tahun dari Inggris.
Karena kekhawatiran berlebihan Elli terbang ke Qatar ditemani ayahnya. “Ya saya ikut berangkat terutama untuk menjaga Ellie. Tapi begitu melihat situasi di sini, terus terang saya tidak perlu repot,” kata sang ayah lega.
Saking ramahnya Qatar, banyak juga suporter wanita yang berani dan nekat tampil seksi dan vulgar. Padahal itu salah satu larangan di negara yang memberlakukan hukum Islam. Padahal mereka bisa dikerangkeng.
Misalnya itu yang dilakukan Ivana Knoll, mantan ratu kecantikan Kroasia. Dia mencuri perhatian karena datang memberikan dukungan kepada timnasnya dengan pakaian relatif terbuka. Pada laga kontra Maroko memperebutkan juara ketiga, dia datang ke Stadion Al Bayt dengan pakaian terusan panjang bernuansa kotak-kotak merah putih dengan belahan di bagian dada yang cukup rendah.
Penampilan Ivana Knoll menuai polemik. Banyak pihak yang menuding sosok kelahiran Frankfurt, Jerman itu tak menghormati aturan dan budaya yang berlaku di Qatar. Tapi dia sendiri mengklaim mendapat respons positif dari masyarakat lokal.
“Penduduk setempat bilang saya bisa mengenakan apa pun yang saya mau. Seluruh negeri memang membicarakan. Tapi saya juga tak pernah takut ditangkap karena jadi diri sendiri,” kata wanita cantik berusia 26 tahun ini.
Entah kebetulan atau “berkat” dukungan Ivana Knoll, timnas Kroasia yang dijuluki Vatreni (The Blazers) itu berhasil mengejutkan arena Piala Dunia 2022. Meski gagal ke final karena dikalahkan Argentina, toh mereka cukup puas menggondol gelar juara ketiga setelah mengandaskan asa terakhir Tim Singa Atlas Maroko.
Sementara itu, tampil “lebih gila” lagi dilakukan suporter wanita Argentina, yang tidak diketahui namanya. Begitu timnas kebanggaannya menjadi juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan juara bertahan Prancis lewat drama adu penalti, dia nekat tampil bertelanjang dada.
Perempuan berambut pirang itu melompat-lompat kegirangan dengan payudara tidak ditutupi sehelai benang pun. Namun dirinya memegang bendera Argentina yang cukup besar, sehingga tubuhnya masih terlindung oleh bendera tersebut.
Gadis nekat ini terancam hukuman penjara karena melanggar aturan berpakaian di Qatar. Sebab, fans perempuan yang hadir di stadion dilarang memperlihatkan bagian bahu, lutut, perut, dan belahan payudara. Namun yang terjadi dengan fans berat Argentina yang satu ini, malah topless sama sekali.
Di Instagram, ada wanita cantik pendukung timnas Arab Saudi, yang wajahnya mirip aktris Tanah Air, Nia Ramadhani. Dia seorang influencer bernama Jeniver Challita. Akun Jeniver, @jennychallita memiliki lebih dari 3 juta follower di Tik Tok.
Wanita cantik ini sudah mengenakan jersey Arab Saudi pada laga pembukaan Piala Dunia 2022. Ini berarti dirinya bukanlah fans dadakan, yang mendukung Arab karena keberhasilan mengalahkan Argentina, yang ternyata justru menjadi juara dunia. Green Falcon menjadi tim Asia pertama yang bisa mengalahkan Tim Tango di ajang Piala Dunia.
“Aku mencintai dan mendukungmu. Selamat atas kemenangan yang spektakuler itu,” kata Challita sembari mengunggah gambar bendera Arab Saudi berikut 7 pose cantiknya, yang banyak menarik perhatian netizen.
Para WAGs juga tak kalah menarik. WAGs adalah singkatan dari Wives and Girlfriends adalah istilah untuk istri atau pacar dari pemain sepakbola dunia. Istilah ini mulai populer ketika digelar Piala Dunia 2006 di tiga negara Amerika Utara, Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat. WAGs awalnya banyak dikenal di liga Inggris.
Antonela Roccuzzo, istri megabintang Lionel Messi langsung meluruk ke lapangan bersama ketiga anaknya seusai suaminya menerima trofi pemain terbaik dan Piala Juara Dunia. Ia mendampingi suaminya sejak remaja. Mereka sangat bahagia bersama buah hatinya.
Juga sempat terekam kamera Anouska Santos, yang menjadi WAGs, yang setia menemani kekasihnya Luke Shaw, gelandang timnas Inggris, yang juga pemain MU.
Yang “tersembunyi” di tengah sorotan banyaknya wanita ayu itu adalah perempuan bangsawan Qatar, Sheika Moza binti Nasser Al Missned. Dia adalah ibu dari Emir Qatar (anggota dinasti Al-Thani), Shiekh Tamim bin Hamad sekaligus istri dari Emir Qatar sebelumnya, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Tsani.
Saat pembukaan Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Al Bayt Stadium, Minggu (20/11), perempuan berusia 63 tahun itu turut hadir dan membagikan momen tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @mozabintnasser).
Sheika Moza tampil dengan busana serba merah marun. Dilansir dari Beautynesia, gaun custom Prada berwarna serupa pernah dikenakan pada saat Qatar mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 di Zurich, Swiss.
MULAI DIPERSOALKAN
Masalah wanita cantik yang tampil vulgar di pertandingan bola dunia sebenarnya mulai diperdebatkan dalam dunia jurnalistik. Wartawan foto atau kameramen TV menyebutnya “honey shot.” Itu tidak lain istilah dalam pengambilan gambar yang secara khusus menangkap wajah wanita cantik di lapangan hijau.
Sejak Piala Dunia 2014 di Brasil, soal honey shot mulai dibahas. Empat tahun kemudian, ketika Piala Dunia 2018 digelar di Rusia, pemerintah setempat melarang pengambilan gambar wanita saat pertandingan. Namun hal tersebut juga menjadi perdebatan panjang dari berbagai pihak.
Kepala Keragaman FIFA, Federico Addiechi berharap ke depan tidak ada lagi kamera yang menyoroti fans wanita berpenampilan menarik saat pertandingan Piala Dunia. Tapi ini belum menjadi keputusan resmi federasi sepak bola dunia. Maklum banyak juga yang suka dan genit.
“Ini adalah salah satu kegiatan yang pasti akan kami lakukan di masa depan. Saya kira ini adalah evolusi yang normal,” kata Federico seperti dikutip dari Daily Star.
Piala Dunia 202 di Qatar sudah berakhir dengan sejuta drama yang menarik dan unik. Menurut Aljazeera, FIFA memperoleh pendapatan sekitar 7,5 miliar US dolar atau sekitar Rp117 triliun dari berbagai sponsor dan penonton. Lebih besar satu juta US dolar dibanding saat Piala Dunia digelar di Rusia pada 2018. Hayya..hayya Qatar. (*)