spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Menjaring Bibit Atlet Berprestasi Mahulu Dimulai dari Kampung

UJOH BILANG– Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohanes Avun mengusulkan dibuat peta jalan pengembangan bibit atlet olahraga profesional asli Mahakam Ulu. Ia menyarankan perlu dibuat upaya pembinaan dari hulu ke hilir. Calon atlet diasah dari tingkat kampung, difasilitasi sarana dan prasarana berlatih dan turnamen serta dijamin kesejahteraannya. Upaya itu butuh dukungan berbagai pihak.

Di hulu, wabup menerangkan, pembinaan olahraga dimulai dari tingkat sekolah dasar. Setiap sekolah didorong memfasilitasi sarana olahraga yang menjadi minat dan bakat muridnya. Murid-murid bisa dilatih di kegiatan ekstrakurikuler.

Langkah awal ini perlu dukungan berbagai pihak. Bukan hanya dari pemerintah dan sekolah, tapi juga dari berbagai insan olahraga lainnya. Baik dari pengurus cabang olahraga atau klub olahraga lokal. Contoh paling kecil dan nyata, dukungan pengadaan bola, net, lapangan, kostum olahraga, pelatih dan kejuaraan rutin antar sekolah.

Dari hal kecil itulah, bibit-bibit junior yang difasilitasi itu akan muncul. Baik mewakili kejuaraan antar-sekolah atau antar-kampung. Berjalan tahun, talenta olahragawan itu semakin dewasa semakin terasah mental dan tekniknya.

Dalam banyak kejadian, calon atlet kelas kampung itu akan direkrut atau membentuk tim-tim lokal tingkat kampung. Di sinilah, sambung wabup, pengurus kampung dan kecamatan berperan penting memfasilitasi sarana dan prasarana, pelatih dan kejuaraan reguler tingkat kampung dan kecamatan guna mengasah teknik dan mental bertanding.

Singkat cerita, tim atau klub olahraga antar-klub di kampung akan disaring mewakili kampung di kejuaraan antar-kecamatan sampai kabupaten. Di sinilah muncul tim dan pemain terbaik yang akan dilirik dan dibentuk klub olahraga terbaik tingkat kabupaten. Kondisi dasar ini bisa diberlakukan di hampir semua cabang olahraga profesional.

“Klub tingkat kabupaten ini sering dibawa kejuaraan di luar. Mereka bisa jadi tim atau atlet yang mewakili Kabupaten Mahulu. Bisa ikut kejuaraan provinsi sampai nasional. Jadi pembinaan jalan terus,” kata Avun.

Tidak hanya di kabupaten, wabup yang juga membina beberapa cabang olahraga ini juga melatih anak-anak muda Mahulu yang kebetulan kuliah di Samarinda. Avun – begitu ia karib disapa, bahkan tak ragu mengeluarkan kocek pribadi sedikitnya Rp 3 juta per bulan menyewa sebuah lapangan bola voli di Samarinda agar anak-anak asal Mahulu berlatih bola voli.

Tak hanya bola voli, tapi juga badminton juga ia bina. Di depan halaman rumahnya di Ujoh Bilang, sengaja ia buatkan lapangan bulu tangkis dan penerangan agar memudahkan anak muda bermain.

Langkah serupa juga dijalankan Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh yang menyediakan halaman belakang rumah jabatannya di Ujoh Bilang sebagai arena bermain tenis meja, bola voli dan badminton. Hampir setiap malam, para pemain lokal dari berbagai latar belakang bertanding mengasah teknik.

Metode pembinaan ini juga bisa digunakan untuk olahraga tradisional seperti begasing, belugoq dan lainnya. Sejumlah olahraga tradisional ini saran Wabup Avun bisa mulai dipopulerkan lagi seperti dahulu kala menjadi olahraga hiburan ketika musim menanam atau menunggal padi tiba.

Di hilir, wabup menyarankan juga dipikirkan kesejahteraan atlet berprestasi yang sudah mengharumkan nama Mahulu. Semisal contoh mereka yang masih bersekolah atau akan berkuliah bisa difasilitas lewat beasiswa. Mereka juga bisa dibantu akses terhadap pekerjaan atau bantuan fasilitas permodalan usaha.

“Jadi, jangan hanya dimanfaatkan tenaganya saja, tapi tidak ada masa depannya,” tegasnya. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti