BONTANG – Demi membantu memantau gizi bayi dan anak, diadakan aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) dari Kementerian Kesehatan untuk memantau kecukupan gizi tersebut.
Aplikasi ini digunakan untuk para kader posyandu. “Ketua kader posyandu akan dilatih kemudian mereka setiap bulan akan menginput data penimbangan lewat aplikasi tersebut,” jelas Norul Fajeriah, Ahli gizi puskesmas Bontang Utara I.
Bayi dan balita yang datanya sudah diinput setelah penimbangan di Posyandu akan terlihat langsung status gizinya. “Nanti akan dilihat apakah status gizi baik, buruk, kurang gizi, ataupun stunting. Jadi bayi atau balita yang bermasalah di salah satu posyandu akan langsung terlihat,” lanjutnya.
Untuk bayi yang bermasalah seperti kekurangan gizi, nantinya akan diarahkan ke ahli gizi yang ada di puskesmas untuk diberikan makanan tambahan berupa biskuit selama 3 bulan.
“Jika selama 3 bulan belum tercukupi kami akan tetap pantau dan beri PMT sampai anak tersebut mendapatkan gizi yang cukup,” tambah Norul. (adv/sya)
