BONTANG – Masalah penurunan angka stunting menjadi salah satu program pemerintah nasional, di mana target angka stunting nasional untuk tahun 2024 mencapai 14%. Sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 mengenai percepatan penurunan angka stunting, Kota Bontang menargetkan tahun 2022 angka stunting Kota Bontang turun sebesar 3,5%.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah menuturkan, terdapat 5 pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting. Yaitu komitmen dan misi kepemimpinan nasional dan daerah, kampanye nasional dan perubahan prilaku, konvergensi, konsolidasi, dan koordinasi program pusat, daerah dan kelurahan, ketahanan pangan dan gizi, serta pemantauan dan evaluasi.
Dalam upaya pengurangan angka stunting, Najirah yang juga merupakan Ketua Tim Kecepatan Penurunan Stunting Kota Bontang menyampaikan bahwa memang banyak masyarakat yang tidak antusias dalam melakukan penimbangan dan imunisasi anak ke posyandu.
Karena itu, Najirah akan berupaya untuk melakukan upaya langsung kelapangan dalam membantu mengurangi angka stunting di Kota Bontang
“Target kita untuk menurunkan angka stunting dari jumlah dua puluh tiga koma ini, nanti jika seluruh posyandu yang ada ini sudah giat nanti kita harus jemput bola juga. Karena banyak memang yang tidak ingin mengunjungi posyandu jadi nanti kita lakukan jemput bola,” ujarnya, Senin (5/12/2022).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bontang Jamila berharap dengan adanya berbagai program pengurangan angka stunting dapat benar-benar memberikan hasil nyata di masyarakat
“Dalam aksi konvergensi yang harus kita lakukan adalah evaluasi semua aksi kita, progresnya bagaimana. Jangan sampai rapat-rapat kita tidak menghasilkan apa-apa” ujarnya.
Pemerintah Kota Bontang Bersama dengan dinas Kesehatan, Bapelitbang Kota Bontang, Dinas PPKB, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Camat, Lurah, dan berbagai stekholder melaksanakan Konvergensi Stunting Aksi 5 pada 5 Desember 2022 bertempat di Pendopo Wali Kota Bontang. (adv/sc)