BONTANG – Kepala Dinas Kesehatan Bontang drg Toetoek Pribadi Ekowati, mengapresiasi, kepedulian PT Kaltim Daya Mandiri (KDM) yang melaksanakan program peduli stunting selama dua hari.
Toetoek menyebutkan, sinergi antara perusahaan melalui bidang Corporate Social Resposibility (CSR) dan Dinkes Bontang diperlukan dalam penanganan stunting. “Sering kita mendengar stunting. Di mana-mana programnya CSR perusahaan untuk bersinergi dengan Dinkes Bontang, Pemerintah Kota dalam penanganan stunting,” kata Toetoek, Kamis (24/11/2022).
Dijelaskannya, stunting masih menjadi isu penting dalam pembangunan dibidang kesehatan. Sebab hal ini akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah, bila angka prevalensi stunting-nya tinggi.
“Kalau angka prevalensinya tinggi maka akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Lebih besar lagi kualitas suatu bangsa dan akan mempengaruhi generasi tidak produktif dan berpengaruh pada ekonomi suatu negara,” katanya.
Untuk menurunkan prevalensi angka stunting di Bontang, maka diperlukan sinergi dan kolaborasi antara instansi pemerintah dan perusahaan.
“Dinas dan perusahaan menunjukkan sinergisitas dan kolaborasi bagaimana angka stunting di Bontang dapat ditekan dan ditanggulangi,” jelasnya.
Toetoek mengungkapkan angka stunting di Bontang saat ini mencapai 19,6 persen, di mana target penurunan tahun 2024 sebesar 14 persen.
“Bisa kita bayangkan di 2024, akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kesehatan, kita ditarget 14 persen yang tersisa 2 tahun lagi,” katanya.
Untuk itu, butuh kerja keras bersama antara dinas dan perusahaan atau sektor swasta.
“Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi dan sinergi dalam penurunan kasus stunting khususnya di wilayah Puskesmas Bontang Utara II,” paparnya. (adv/yah)