BALIKPAPAN – Komisi III DPRD Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), penyedia jasa konstruksi PT Fahreza Duta Perkasa dan konsultan yang membahas tindak lanjut hasil kunjungan lapangan pengerjaan proyek Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.
Mega proyek penanganan DAS Ampal yang menelan anggaran Rp 136 miliar dengan skema anggaran sampai akhir tahun 2023 yang dikerjakan oleh PT Fahreza hingga pertengahan November, dinilai belum memenuhi target progres pekerjaan fisik.
Wakil Ketua Komisi III, Fadlianoor mengatakan, PT Fahreza mengakui adanya keterlambatan progres akibat beberapa faktor.
Dalam kesempatan ini DPRD memberikan sekitar sepekan ke PT Fahreza untuk mencapai target progres pengerjaan. Selepas itu, diakhir November, DPRD akan melihat kembali progresnya sejauh mana.
“Karena progres sebenarnya sampai akhir Desember harus 32 persen. Sementara per hari ini baru 1 persen, maka itu di akhir November kami akan lihat sejauh mana progresnya,” ujar Fadlianoor, Senin (21/11/2022).
Fadlianoor menambahkan, PT Fahreza harus bisa mengejar target sampai akhir Desember 2022. Sedangkan untuk sanksi jika tidak mencapai target, akan dijelaskan pihak PU seperti apa mekanismenya, karena bisa saja sampai dengan pemutusan kontrak.
“Untuk pengawasan hari-hari kita lewat sana dan kemungkinan tanpa ada pemberitahuan kami Komisi III akan ke lapangan untuk mengecek pengerjaannya,” jelasnya.
Menurut informasi, pihak kontrakstor menambah 25 pekerja, karena ia mengakui jika memang kekurangan tenaga kerja. “Artinya mereka tidak siap dalam segala hal, mengingat kontrak sudah berjalan, ” tambah Fadlianoor.
Disinggung perihal kelengkapan administrasi dari PT Fahreza, Fadli menyatakan bahwa DPRD akan mempelajarinya lebih dulu. “Sudah pasti ini akan kami telusuri alurnya, mengapa PT Fahreza yang dimenangkan, jadi akan ditanya mekanismenya,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi optimistis target pengerjaan akan bisa terpenuhi. Adapun langkah- untuk mengatasi keterlambatan proyek diantaranya dengan menambah pekerja dan peralatan.
“Alat kita maksimalkan, kita genjot pemasangan precast, pencapaian terbesar bobotnya disitu,” ujarnya usai RDP di Ruang Rapat Gabungan DPRD Balikpapan.
Terkait penambahan tenaga, pihaknya mendatangkan pekerja dari Pulau Jawa dan dalam perjalanan ke Balikpapan. Untuk memaksimalkan pekerjaan, mereka juga menambah 1 unit ekskavator dan 5 dump truck untuk pekerjaan galian di titik Perumahan Wika dan depan Global Sport.
“Sekarang sudah ada 50 orang dan akan kami tambah 50 orang lagi, yang mana sistem kerjanya direncanakan dengan sistem lembur. Material kita sudah ready semua, tinggal pelaksanaannya di lapangan dengan memaksimalkan pekerja,” jelasnya.
Cahyadi berharap, dengan upaya percepatan ini akan dapat mencapai target 32 persen pada akhir tahun ini. Pengerjaan juga akan berjalan secara paralel pada dua titik utama tersebut karena jika dikerjakan secara terpisah, maka target tidak akan tercapai.
“Kita optimistis akan capai 32 persen itu karena ada upaya percepatan ini,” tutupnya. (Bom/Adv/DprdBalikpapan)