TENGGARONG- Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah memimpin upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 tahun 2022.
HKN ke-58 yang bertema “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku” digelar di halaman Kantor Bupati Kukar.
Menyampaikan amanat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Sadikin, Edi mengatakan, sampai saat ini Indonesia masih belum dapat keluar dari kondisi krisis. Salah satunya disebabkan oleh pandemi karena kasus Covid-19 hingga kini belum dapat diatasi sepenuhnya. Maka dari itu, masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster diminta agar segera divaksin.
“Di tengah tantangan yang semakin berat, Indonesia harus bersyukur. Sebab, Indonesia tergolong negara yang mampu menghadapi krisis global,” kata Edi.
Selanjutnya, Edi menuturkan bahwa Indonesia kini termasuk dalam kategori negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Jika dilihat dari data jumlah dosis vaksin yang diberikan, Indonesia masuk dalam lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia. Hingga Oktober 2022, setidaknya 442 juta dosis vaksin sudah disuntikkan.
Walaupun begitu, Edi tetap mengimbau masyarakat Kukar untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mengingat belakangan ini lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi.
“Namun kita tidak boleh bersantai ataupun lengah. Dari bulan Oktober, kita telah mendeteksi terjadinya lonjakan kasus Covid-19,” lanjutnya.
Merujuk data Kemenkes, sebut Edi, 4 dari 5 pasien Covid-19 yang meninggal adalah mereka yang belum divaksin booster. Oleh karena itu, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan transformasi pada sistem kesehatan.
Edi menjelaskan, saat ini Kemenkes tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada 6 pilar, guna mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif, dan berkeadilan. Sekaligus sebagai bentuk persiapan dini pemerintah untuk menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.
“Adapun fokus 6 pilar transformasi kesehatan adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan,” pungkas Edi. (adv/afi)