TENGGARONG – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kutai Kartanegara (Balitbangda Kukar), melakukan penelitian terkait Makam Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu.
Penelitian ini dilakukan, mengingat sekitar 50 tahun Desa Jembayan menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang menganut agama Islam. Namun, hingga kini tidak terlalu banyak ditemukan jejak arkeologisnya.
Menurut Kepala Bidang Sosial Budaya Kemasyarakatan, Balitbangda Kukar, Tulus Sutopo, penelitian menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur (BPCB Kaltim). Mereka meneliti dan mengumpulkan bukti sekitar Makam Aji Pangeran Sinom Panji Mendapa. Selanjutnya menganalisis data-data arkeologis, dan geologis serta mencari cerita lokal di sekitar area makam.
“Berdasarkan hasil kajian yang telah disusun, disimpulkan situs makam Pengeran Anum Aji Mandapa perlu segera ditetapkan sebagai situs cagar budaya melalui penetapan Bupati Kukar,” beber Tulus Sutopo.
Tak hanya itu, Tulus menambahkan, saat proses penelitian yang dilakukan bersama BPCB Kaltim, Balitbangda Kukar menemukan kapak zaman prasejarah diperkirakan berumur 3 ribu tahun. Ini menandakan memang ada kehidupan prasejarah di sekitar lokasi makam.
Untuk memastikannya, lanjut Tulus, perlu ada kajian lebih lanjut dengan teknik observasi dan metode penggalian arkeologis. Disamping untuk segera menetapkannya sebagai situs cagar budaya.
Tak hanya itu, ada baiknya kajian diarahkan ke wilayah Kutai Lama, untuk mencari kemungkinan jejak-jejak dan bukti pusat pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara, dari awal pendiriannya sampai dengan pemindahannya ke wilayah Jembayan.
“Inilah hasil rekomendasi kajian yang perlu ditindaklanjuti sebagai bagian dari pelestarian cagar budaya, khususnya yang berada di Kukar,” kata Tulus.
Dia menambahkan, tidak hanya Makam Pangeran Sinom Panji Mendapa saja yang diusulkan menjadi cagar budaya, tapi juga Makam Datuk Singa Lawang yang letaknya berdekatan. (adv/afi)
