TANJUNG REDEB– Dinas PUPR Berau tiap tahunnya melakukan revitalisasi museum. Tujuannya merawat dan menghidupkan kembali objek wisata dalam kota. Kabid Pengembangan Pemukiman, Penataan Bangunan dan Jasa Konstruksi DPUPR Berau, Jimmy Arwi Siregar menjelaskan, tahun ini pihaknya menggelontorkan dana sebanyak Rp 200 juta melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2022.
“Itu sudah termasuk biaya konsultan dan pekerjaan fisiknya. Dan pekerjaan itu sudah selesai dilakukan,” ujarnya, Rabu (2/11/2022).
Dipaparkannya, ada tiga musem yang di revitalisasi yakni Museum Gunung Tabur, Keraton Sambaliung, dan Museum Batu Bara Teluk Bayur. Pihaknya telah melakukan survei bersama pemelihara objek wisata tersebut, terkait apa saja kebutuhan revitalisasi yang akan dilakukan.
Dijelaskannya, seperti pada Museum Gunung Tabur ada beberapa bangunan yang mengalami deformasi atau penurunan. Atapnya bocor, dan halaman selalu tergenang apabila air sungai naik. Hingga beberapa spot dalam area museum tidak terawat.
“Makam para raja juga sering tergenang kalau hujan deras atau air sungai naik,” bebernya.
Lalu, untuk Keraton Sambaliung ditemukan atap, halaman, pagar, dan beberapa titik dalam area museum yang tidak terawat. Maka dari itu, dilakukan pengecatan seluruh bangunan mulai dari dinding luar, daun pintu hingga jendela.
Jimmy melanjutkan, penggantian kunci, serta penggantian beberapa titik lantai dan dinding yang rusak juga dilakukan, termasuk penggantian lampu-lampu yang sudah mati. “Kalau untuk di Museum Batu Bara Teluk Bayur, kami perbaiki jalan masuknya, plafon, pintu, dinding, atap sampai pembersihan lokasi di sekitar museum,” terangnya.
Sedangkan, untuk Anggaran Belanja Tambahan (ABT) baru mengakomodasi perencaanaan saja. Museum yang masuk dalam perencaanan yakni Museum Gunung Tabur dan Keraton Sambaliung.
Pada Museum Batu Bara Teluk Bayur juga masuk dalam perencanaan, namun nomenklaturnya yakni rehabilitasi. “Jadi untuk Museum Batu Bara Teluk Bagur bukan revitalisasi. Keraton Sambaliung sendiri sudah ada pekerjaan rehabilitasi di APBD murni 2022,” ucapnya.
Kendati demikian, Jimmy berharap seluruh pekerjaan dapat menghidupkan kembali objek-objek wisata yang terdapat di seputar kota Bumi Batiwakkal. “Mudah-mudahan semua pekerjaan fisik tahun depan sudah bisa meng-cover semua sesuai hasil perencanaan tahun ini,” tutupnya. (Dez)