spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Manfaat Membaca Puisi dan Berpidato Bagi Remaja

(Dampak Positif Kegiatan MGMP Bahasa Indonesia)

Catatan : Muthi’ Masfu’ah, AMd, CN NLp

(Direktur Pelaksana Harian Yayasan RK Salsabila, Penulis dan Trainer)

Geliat aktivitas perekonomian juga pendidikan makin merangkak naik saat pasca-pandemi Covid-19 ini. Satu hal yang patut kita syukuri, bahwa gerak kegiatan positif pun dapat kita rasakan yakni menengok apa yang digelar oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat SLTP, yang diketuai Jumriah, SPd. Dalam rangka Bulan Bahasa dan HUT ke-77 PGRI dengan pelaksanaan lomba berpidato dan membaca puisi.

Pemilihan lomba berpidato dan membaca puisi khusus tingkat SLTP ini memang dirasakan tepat dan memberikan manfaat, walaupun peserta dibatasi oleh panitia yakni setiap SLTP hanya mengirimkan 1 urusan. Karena saya meyakini, masih banyak remaja kita seusia SLTP yang ingin sekali ambil bagian dalam kegiatan yang sangat dinanti saat pasca-pandemi ini.

Nah, seperti kita tahu bahwa saat ini, orang-orang zaman sekarang kurang menaruh perhatian pada karya sastra berupa puisi. Orang-orang lebih tertarik pada novel atau buku-buku nonfiksi. Padahal, ada banyak sekali puisi karya sastrawan negeri ini yang sangat indah dan menyentuh hati. Sangat disayangkan jika karya-karya luar biasa tersebut kurang mendapat dukungan dan apresiasi.

Perlu diketahui, membaca puisi selain untuk menghargai para sastrawan Indonesia, ternyata juga memiliki berbagai manfaat seperti yang telah disinggung di atas.  Nah berikut ada empat manfaat membaca puisi dari pengalaman dan sumber yang saya baca yakni :

  1. Menambah kosa kata baru. Salah satu alasan orang-orang enggan membaca puisi karena kata-kata yang digunakan biasanya tidak lazim atau sulit dimengerti. Padahal, inilah daya tarik sekaligus manfaat dari sebuah puisi. Dengan membaca puisi, kita bisa menambah kosa kata baru. Jika tidak mengerti maknanya, kita bisa mencari pengertiannya melalui kamus online KBBI.
  2. Memperhalus perasaan Bahasa puisi berbeda dengan bahasa cerita pendek atau novel. Bahasa yang digunakan pada puisi biasanya banyak tersirat dan penuh makna. Untuk dapat memahami sebuah puisi, diperlukan kehalusan perasaan serta keluasan sudut pandang.

Terkadang, perlu membaca berkali-kali baru dapat menangkap makna dan pesan yang coba disampaikan oleh pengarang.

  1. Belajar memahami makna melalui membaca puisi, kita jadi belajar memahami sebuah makna yang tersembunyi dalam puisi. Hal ini juga dapat membuat kita melihat lebih luas dan lebih jauh.

Keterbukaan sudut pandang serta keluasan makna yang disajikan dalam sebuah puisi, tanpa sadar akan menuntun kita untuk senantiasa berpikir panjang dan tidak mudah mengambil kesimpulan saat menilai seseorang atau sesuatu.

  1. Menghilangkan stres dan membuat lebih berbahagia. Bagi sebagian orang, puisi merupakan salah satu pengalih stres yang ampuh dan membuat bahagia. Dengan membaca puisi, seluruh perhatian serta fokus akan tertuju pada baris-baris kata.

Membaca puisi juga sama seperti membaca buku atau novel, kita akan ikut terhanyut di dalamnya, memikirkan kata demi kata, baris demi baris. Mencoba menyelami makna yang ada di dalamnya.

Nah itulah empat manfaat membaca puisi. Sementara berpidato juga memiliki manfaat tersendiri pula yakni :

  1. Melatih mental remaja/anak meningkatkan keberanian dan melatih mental merupakan manfaat utama yang akan anak dapatkan ketika ia berani tampil di depan umum.

Bila terus-menerus dilakukan, maka bukan tidak mungkin jika anak dapat menguasai mentalnya dengan baik. Mental tersebutlah yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk mengahadapi masalah, khususnya ketika berhadapan dengan orang lain. Kemampuan berbicara di depan umum juga dapat membuat anak menjadi pribadi yang lebih percaya diri.

  1. Melatih fokus dalam berbicara ketika dihadapi dengan ratusan orang yang menyaksikannya, maka bisa saja fokus anak menjadi terpecah dan hafalan yang sudah ia persiapkan lenyap begitu saja di kepalanya.

Hal tersebutlah yang harus dilatih oleh setiap anak. Dengan terus mencoba untuk tampil di depan umum pada setiap kesempatan, maka bukan tidak mungkin jika nantinya fokus anak dapat terbentuk dengan baik. Fokus juga merupakan bekal yang perlu ia kuasai agar ia dapat mengetahui prioritas hidup yang perlu didahulukan terlebih dahulu.

  1. Sebagai media pengembangan diri berpidato adalah media pengembangan diri bagi anak.

Saat ia berani tampil di depan umum, maka hal tersebut merupakan pertanda baik bagi perkembangan dirinya. Pengembangan diri yang dimaksud di sini adalah meningkatnya kepercayaan diri anak, memperkuat daya ingat, serta mengekspresikan perasaan yang ia rasakan.

  1. Mengasah kepedulian anak. Dengan tema-tema tertentu yang diangkat oleh panitia, membuat anak mencari bahan pidato yang tepat dan menjadi banyak membaca untuk memperdalam isi pidatonya. Sekaligus anak tak terasa dilatih kepeduliannya yang terkait tema pidato, sehingga anak lebih berwawasan lagi.

Nah, begitu banyak manfaat dari membaca puisi dan berpidato bagi remaja/anak, apa yang dilakukan oleh panitia ini harus kita acungkan jempol dan tidak banyak dilakukan. Jika baik untuk perkembangan remaja/anak-anak kita yuk, kita bergandengan tangan untuk membangkitkan semangat mereka dalam berkarya dan mengasah kemampuan mereka lebih dalam lagi. (*)

16.4k Pengikut
Mengikuti