BENGALON – Warga Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, sudah tiga hari terakhir dihebohkan penemuan bayi orangutan di kawasan hutan setempat. Bayi tersebut diperkirakan berusia satu tahun dan diduga terlantar.
Warga kemudian melaporkan temuan tersebut kepada Babinsa Kodim 0909/Sgt. Rabu (4/11/2020), bayi orangutan tersebut lantas dievakuasi. Pada hari yang sama, satwa langka tersebut diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, sekira pukul 19.00 Wita.
Dandim 0909/Sgt Letkol Czi Pabate mengatakan bahwa awalnya warga setempat menemukan bayi orangutan tersebut di kawasan hutan Kecamatan Bengalon. Tak ditemukan keberadaan induknya di sekitar hutan tersebut.
Disebutkan Pabate, bayi orangutan tersebut ditemukan di sekitar Jalan Poros Bengalon-Muara Wahau Km 85-93, Kutai Timur. Ia sempat diinapkan di rumah warga di Bengalon selama semalam. Saat ditemukan kondisinya lemah, kebingungan, dan ketakutan.
Menurutnya, temuan bayi orangutan tersebut gambaran situasi satwa tersebut yang makin terdesak. Hutan sebagai rumah orangutan kian sempit. “Mereka kan hidup di situ, makanya mungkin semakin terdesak sehingga anaknya ketinggalan, tersesat. Kemudian ditemukan masyarakat,” terang Pabate.
Babinsa Koramil 0909-06 Bengalon Serka Rudi Hartono menambahkan bahwa setelah tiga hari bayi orangutan ditemukan, kondisinya semakin lemah sehingga warga memutuskan untuk menyelamatkan dan melaporkan ke babinsa setempat.
Warga sangat merasa prihatin dengan keberadaan bayi orangutan yang tampak lemah saat ditemukan itu. Segala upaya pun dilakukan untuk membantu memulihkan kesehatannya, bahkan dengan memberi asupan layaknya bayi manusia. Yakni memberinya minuman susu bubuk.
“Kemudian dirawat di salah satu rumah warga selama satu malam. Bayi orangutan itu bahkan sempat diberi madu, juga asupan makanan, sampai saat ini kondisinya sudah membaik,” ujar Rudi.
Kepala BKSDA Kaltim Witono mengapresiasi upaya warga dan Kodim 0909 Sangatta yang telah membantu menyelamatkan bayi orangutan tersebut. “Nantinya kami rawat, kemudian melepaskan liarkannya kembali ke habitatnya bila sudah cukup usianya,” ungkap Witono.
Bayi orangutan jantan tersebut telah dibawa ke tempat konservasi alam milik BKSDA Kaltim di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar). (kk)