spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Buntut Cultural Appropriation, Rambut Hani EXID Diburamkan dalam Music Video Terbaru EXID

Merayakan sebuah momen sudah seharusnya disiapkan secara matang dengan harapan ketika hari perayaan itu tiba, hari itu akan menjadi hari yang sangat bersejarah bagi yang merayakan. Namun terkadang ada saja hal tidak terduga yang terjadi selama persiapan bahkan saat proyek perayaan itu terjadi yang membuat perayaan itu menjadi jauh lebih berkesan.

Begitulah kira-kira yang dirasakan oleh para anggota girlgroup asal Korea Selatan bernama EXID. Niat hati ingin meluncurkan album baru untuk perayaan debut ke sepuluh, ternyata terjadi sedikit masalah kecil yang membuat perayaan sepuluh tahun debut mereka memiliki cerita yang unik.

Girlgroup asal Korea Selatan ini baru saja melakukan comeback pada 29 September 2022. Mereka meluncurkan album bertajuk “X” yang sekaligus menjadi projek perayaan sepuluh tahun debut mereka di industri hiburan Korea Selatan. Comeback ini tentu mendapatkan sambutan dan antusias luar biasa dari kalangan warganet khususnya bagi penggemar mereka.

Comeback mereka kemudian semakin mendapat perhatian kala dalam music video terbaru itu terlihat sebuah kejanggalan kecil. Dalam music video yang berjudul “Fire” tersebut, terlihat rambut salah satu anggota EXID yang bernama Hani, di-blur atau diburamkan pada rentang detik 01:15 sampai 01:44. Kejadian ini kemudian tentu menimbulkan banyak spekulasi dari para warganet.

Setelah dicari tahu, diketahui bahwa adegan pemburaman ini dilakukan akibat model rambut idol tersebut yang dinilai merupakan tindakan cultural appropriation atau sikap ketidakhormatan kepada sebuah budaya.

Berdasarkan artikel jurnal berjudul Cultural Appropriation: What it is and why it matters?, Cultural Appropriation merupakan tindakan yang melibatkan pengambilan budaya yang bukan miliknya sendiri terkait kekayaan intelektual, ekspresi budaya atau artefak, sejarah, dan cara pengetahuan. Dengan kata lain, cultural appropriation merupakan pengambilan suatu budaya dengan tidak menghargai makna asli dari pemilik budaya tersebut untuk kepentingan pribadi.

Dalam kasus ini, model rambut Hani EXID disinyalir merupakan tindakan cultural appropriation kepada para kulit hitam dengan menggunakan style rambut kepangan Cornrow yang berasal dari Afrika. Model kepangan cornrow ini berbentuk atas beberapa kepangan kecil yang memanjang. Dinamakan model cornrow karena model rambut ini berbentuk seperti susunan jagung yang tersusun rapi di atas ladang.

Model rambut cornrow memiliki makna yang sangat mendalam bagi para orang kulit hitam. Bagi mereka kepangan ini merepresentasikan sistem perbudakan di ladang gula Karibia terhadap kaum kulit hitam. Selain itu, kepangan ini juga merupakan identitas lain bagi masyarakat bangsa Afrika. Makna ini dianggap sangat penting bagi bangsa Afrika sehingga pada aslinya model kepang cornrow ini tidak bisa sembarangan digunakan apalagi jika hanya untuk kepentingan pribadi ataupun pihak yang tidak bersangkutan langsung dengan budaya Afrika.

Mengetahui dalamnya makna kepangan ini bagi bangsa Afrika, sayangnya belum banyak pihak yang memandang ini secara serius. Termasuk bagi para stylist artis yang masih sering menggunakan model rambut ini tanpa mempertimbangkan makna yang terkandung di dalamnya. Kontroversi cultural appropriation dengan kepang cornrow ini memang sangat sering terjadi dalam dunia hiburan.

Sebelum kasus Hani EXID, sebelumnya sudah cukup banyak artis yang terkena kontroversi akibat penggunaan model rambut ini. Salah satu contoh ada Lisa Blackpink yang juga pernah mendapatkan kritikan keras akibat model rambut yang digunakan dalam music video debut solonya yang berjudul “Money” adalah kepang cornrow juga. Ada juga Jennie Blackpink, Agnez Mo, Kendall Jenner, dan banyak publik figur lain yang pernah tersandung kritikan warganet akibat kepang cornrow ini menghiasi rambut mereka saat tampil di depan publik.

Melihat masih banyaknya kasus cultural appropriation di kalangan publik figur, sudah sepatutnya sebagai pelaku hiburan mendalami terlebih dahulu mengenai apapun yang akan ditampilkan dan disajikan di depan publik. Selain publik figur, penata rambut pun sudah seharusnya paham juga dengan model rambut yang akan dibuatnya kepada artisnya. Jangan sampai kebudayaan bangsa lain yang memiliki nilai sakral dan ditinggikan oleh bangsa tersebut menjadi objek ladang keuntungan pribadi atau instansi yang tidak bertanggung jawab. Nilai kebudayaan tentu jauh lebih tinggi dan lebih mahal daripada uang sebanyak apapun.

Sumber:

Arya, Rina. 2021. Cultural Appropriation: What it is and why it matters?. https://www.academia.edu/51120631/Cultural_appropriation_What_it_is_and_why_it_matters.

https://www.allthingshair.com/id-id/gaya-model-rambut/kepang-rambut/5-hal-tentang-cornrow-yang-perlu-kamu-tahu/#:~:text=kepang%20tempel%27%20ini.-,Apa%20Itu%20Cornrow%3F,dari%20kata%20canerows%20di%20Karibia.

*) Penulis: Elfi Nurazizah

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi, Universitas Mulawarman.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti