TENGGARONG – Dinas Komunikasi dan Informatika Kutai Kartanegara (Diskominfo Kukar) terus berupaya mengatasi kekosongan jaringan internet atau seluler (blank spot), yang hingga kini dialami warga di 8 desa.
Salah satu upaya yang dilakukan, dengan menjalin kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara.
Diketahui, PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara sedang mengembangkan teknologi Broadband 6.0, yakni teknologi jaringan berbasis Wireless Fidelity (WiFi).
“MoU-nya umum aja sih, dalam rangka untuk pengelolaan kerja sama, salah satunya untuk pengembangan,” ujar Kepala Diskominfo Kukar, Dafip Haryanto, Selasa (11/10/2022).
Dafip melihat, PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara bisa berperan serta untuk meningkatkan kebutuhan jaringan internet yang ada di Kukar. Salah satunya dengan membangun repeater atau alat penguat sinyal, di desa yang masih blank spot.
Namun walau dipasang di pusat pemerintahan desa tersebut, tidak dipungkiri masih ada dusun-dusun yang belum terjangkau dengan sempurna. Sehingga perlu dukungan Broadband 6.0 yang kini sedang digarap PT Tunggang Parangan.
“Bagaimana mendorong PT Tunggang Parangan bisa ikut serta dalam rangka untuk pemenuhan jaringan internet di seluruh Kukar,” lanjut Dafip. “Insya Allah, target 2022 tidak ada lagi blankspot,” tutupnya. (adv/afi)