Covid-19 adalah penyakit infeksi menular yang diakibatkan oleh novel coronavirus atau virus corona jenis baru. Kasus Covid-19 pertama muncul pada November 2019 di China. Pemerintah China mengatakan penyebaran kasus Covid-19 pertama kali terjadi pada 17 November 2019.
Fakta ini didapatkan dari penelusuran para pasien yang terinfeksi Covid-19 pertama kali. Menurut data pemerintah China, pasien pertama yang terinfeksi Covid-19 berusia 55 tahun dari Hubei, dia diketahui terinfeksi pada 17 November 2019. Sejak tanggal itu dan seterusnya, di China terjadi peningkatan satu hingga lima kasus baru setiap harinya. Pada 15 Desember, jumlah penularan mencapai angka 27 orang per hari, naik dua kali lipat dari pertama kali kasus ditemukan. Selanjutnya pada 20 Desember mencapai 60 kasus per hari.
Pada akhir tahun kasus corona ini pun melonjak, sehingga lambat laun penyebaran Virus Covid-19 ini sampai ke Indonesia. Virus Covid-19 ini pertama kali masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.
Dikarenakan kasus penyebaran ini makin meningkat setiap harinya maka WHO (World Health Organization) menetapkan wabah kasus ini sebagai pandemi Covid-19. Pandemi Covid- 19 adalah wabah yang terjadi secara bersamaan di berbagai tempat yang meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan penyakit menular (epidemi) yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua dan biasanya mengenai banyak orang.
Adanya ketetapan WHO (World Health Organization) bahwa kasus Covid-19 ini menjadi pandemi maka tentu saja di Indonesia terjadi pembatasan aktivitas ataupun kegiatan yang biasanya dilakukan. Aktivitas kantoran, dan belajar mengajar pun terhenti karena Pandemi Covid-19 ini. Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi secara nasional. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.
Aktivitas bisnis yang terhambat ini juga meliputi event-event yang biasanya dilakukan secara berkala di Indonesia terpaksa dihentikan sementara. Event sendiri adalah suatu agenda kegiatan atau festival tertentu yang menunjukkan, menunjukkan, dan merayakan hal-hal penting yang terjadi pada waktu tertentu dengan tujuan mengkomunikasikan pesan kepada pengunjung.
Karena pandemi, ada puluhan ribu event yang harus dibatalkan demi mematuhi protokol kesehatan physical distancing yang dilakukan untuk menghambat penyebaran virus. Dikarenakannya muncul inovasi ditengah pandemi yang salah satu inovasinya virtual event meski begitu, belum banyak orang yang paham mengenai bagaimana cara menyelenggarakan virtual event ke dalam bentuk bisnis mereka.
Virtual event adalah acara atau kegiatan yang diadakan secara online tanpa harus bertatap muka. Karena pandemi banyak event yang dilakukan secara virtual seperti talkshow, kemudian seminar yang juga dilakukan via zoom. Sehingga event-event lainnya dilaksanakan secara virtual selama beberapa tahun belakangan.
Seiring berjalannya waktu Indonesia memasuki fase endemi. Endemi sendiri adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada, tetapi terbatas pada wilayah tertentu, yang biasa disebut “New Normal” oleh masyarakat kebanyakan. Dengan adanya era New Normal, event offline mulai diperbolehkan tetapi perlu mempersiapkan banyak hal untuk menyesuaikan tatanan era new normal seperti persiapan venue, tim penyelenggara, peserta dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi.
Di era New Normal, event-event seperti talkshow, webinar, wedding dan konser bisa terlaksanakan dengan mematuhi protokol-protokol kesehatan. Lalu apa saja protokol kesehatan yang wajib diterapkan di pelaksanaan event new normal?
Menggunakan masker dan pencuci tangan,tidak berkerumun atau menjaga jarak satu sama lain, mempersingkat kegiatan yang dilakukan, serta tidak melakukan kontak fisik yang berlebih dengan orang lain, pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker dan face shield. Penerapan protokol kesehatan pada setiap event di era new normal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kesehatan seluruh pihak. (*)
*) Penulis: Nabilah Amalia
Mahasiswi angkatan 2020, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
