spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Waduk Telaga Sari Belum Rampung, Komisi III Ingatkan Dinas PU dan Kontraktor

BALIKPAPAN–  Komisi III DPRD  Balikpapan melakukan sidak ke proyek normalisasi waduk Telaga Sari di Balikpapan Tengah. Sidak pada Rabu (5/10/2022), dilakukan karena sudah lebih dari 4 bulan dikerjakan, proyek tersebut tak kunjung selesai.

Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qadri menyebutkan, sidak dimaksudkan untuk menemukan apa inti persoalannya. Oleh karenanya, saat sidak, Komisi III didampingi Plt Kabid SDA DPU Balikpapan, Faridah serta pihak konsultan dan kontraktor pekerjaan Waduk Telaga Sari. Alwi menduga, luasnya Waduk Telaga Sari disinyalir memunculkan berbagai kendala saat pengerjaan.

“Setelah dipantau kemarin (Rabu), sebenarnya waduk tidak ada masalah. Hanya saja ketika dikerjakan masalah lainnya pindah di titik lain. Lagipula waduk ini besar, jadi kalau tidak dikerjakan secara keseluruhan maka bisa timbul problem lain,” ujar Alwi, Kamis (6/10/2022).

Alwi mengharapkan, proyek ini bisa segera dituntaskan, apalagi Pemerintah sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar. Untuk itu, ia meminta pihak pengelola agar bisa memanfaatkan dana tersebut sesuai harapan.

“Jangan sampai anggaran sebesar ini kesannya tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan. Maka kami meminta diberikan RAB-nya, apa benar sesuai dengan spek-spek yang ada,” jelasnya.

“Ini baru indikasi, ada bocoran di tempat lain diluar dari titik yang dikerjakan. Namun masalah teknisnya akan kami koordinasikan lagi dengan konsultan dan kontraktornya,” tambahnya.

Sementara, Koordinator Komisi III DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle menyatakan, jangan sampai anggaran yang digelontorkan begitu besar tidak menemukan titik temu dalam hal penanganan, sehingga perlu transparansi semua pihak terkait problem yang ada.

“Waduk ini tidak kunjung selesai, bisa jadi ada yang bermasalah di sini. Oleh karenanya, anggaran yang begitu banyak harus dipertanggungjawabkan oleh kontraktor, konsultan maupun dengan kajian. Ini uang rakyat yang digunakan,” kata Sabaruddin Panrecalle.

“Kami meminta konstultan perencanaan, kajian bersama kontraktor duduk satu meja. Jelaskan apa yang terjadi sebenarnya,” tambahnya.

Saat dikonfirmasi, konsultan pengawas Waduk Telaga Sari, Wahyu menyebut faktor cuaca menjadi kendala utama pengerjaan proyek. Karena curah hujan tinggi mengakibatkan pekerjaan menjadi terganggu.

“Analisa kami, kemungkinan pada saat penimbunan ada material yang tidak sepenuhnya tanah. Mungkin ada kerikil atau batu yang bisa saja menjadi celah membuat air lolos. Makanya ketika pintu ditutup dan air ditampung, membuat tekanan tinggi, dan menjadikan air masuk lagi lewat celah yang tidak sepenuhnya tanah,” ujar Wahyu.

Sementara itu, menurut kontraktor Waduk Telaga Sari, Mansyur,  sudah 5 titik kebocoran berhasil diatasi. Kini, tinggal 1 titik lagi yang   penanganannya tengah dilakukan.

“Titik terakhir ini bukan bocor hanya rembes saja. Jadi tanah yang becek-becek di titik bermasalah itu kami buang dulu, lalu kami beri geotek dan ditimbun lagi dengan tanah blengket, kemudian distamper lagi. Itu dilakukan terus secara bertahap hingga benar-benar tidak rembes lagi,” tutupnya. (Bom)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti