spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sempat Jadi Penyumbang Kasus Terbanyak, Klaster PKT Selesai Dalam Waktu Dua Bulan

Catatan: Bambang, Bontang

Klaster Pupuk Kalimantan Timur (PKT), sempat menjadi trending topik di jagad  maya maupun dunia nyata warga Kota Taman. Pasalnya, klaster perusahaan tersebut pernah menjadi penyumbang terbanyak penyebaran Virus Corona dalam daftar Tim Gugus Covid-19 Bontang.

Namun berkat kerja keras yang dilakukan seluruh komponen perusahaan, dalam kurun waktu 2 bulan, seluruh pasien dinyatakan sembuh dan klaster ini resmi ditutup dalam daftar Satgas Covid-19 Bontang.

Tanggal 9 Oktober 2020 menjadi awal kemunculan klaster itu. Tim Gugus Covid-19 Bontang menyebut ada klaster baru di Kota Taman. Klaster tersebut dinamai klaster perusahaan. Namun Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes), Bahauddin enggan menyebut secara terang-terangan perusahaan mana yang dimaksud. “Silakan cari sendiri,” katanya dalam konferensi pers secara virtual.

Begitu diumumkan sebanyak 8 karyawan langsung dinyatakan positif Covid-19. Tim Gugus Covid-19 Bontang mengumumkan di Bontang telah terjadi transmisi lokal penyebaran Virus Corona. Barulah keesokan harinya, Kadinkes Bahauddin secara gamblang menyebut bahwa klaster yang dimaksud adalah klaster perusahaan PKT.

Hari demi hari, penambahan kasus positif dari klaster PKT  terus melonjak. Salah satunya karena masifnya pelacakan kontak (contact tracing) yang dilakukan perusahaan. Perusahaan plat merah ini juga berkomitmen  menangani pasien Covid-19 secara maksimal. Seluruh karyawan berikut keluarga, kontraktor, serta pihak lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan, diharuskan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tujuannya jelas, mengantisipasi penyebaran virus  di lingkungan kerja  maupun di Bontang secara umumnya, serta sebagai upaya untuk menjaga kontinuitas produksi pupuk untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional.

Upaya yang dilakukan di antaranya, memastikan skrining kesehatan kepada seluruh karyawan setiap 3 bulan sekali, tenaga medis setiap 14 hari sekali, karyawan dan keluarga dari luar Bontang, serta tamu dari luar Bontang. Tahapan skrining kesehatan dimulai dengan Rapid Test Antigen.

Jika hasilnya reaktif,  dilanjutkan dengan PCR Test. Berikutnya, membatasi akses masuk ke wilayah Pupuk Kaltim baik kantor pusat, pabrik, serta perumahan di wilayah perusahaan. Melakukan monitoring kesehatan karyawan dan keluarga melalui aplikasi. Memeriksa suhu tubuh setiap hari sebelum dan setelah bekerja.

Menerapkan protokol kerja di masa new normal dengan mengatur posisi meja dan kursi karyawan dalam satu ruangan, membatasi jumlah orang dalam satu ruangan, memetakan karyawan berdasarkan risiko penularan atau komplikasi, serta memberikan vitamin dan vaksin influenza bagi karyawan dengan mobilitas tinggi.

Termasuk dengan meningkatkan kapasitas RS Pupuk Kaltim dengan menambah kapasitas tempat tidur pasien, Alat Pelindung Diri (APD), mobile rontgen dan ventilator.

“Kami memastikan Pupuk Kaltim tidak akan abai dengan protokol kesehatan yang berlaku, karena perusahaan juga memberlakukan protokol yang diterapkan secara konsisten di lingkungan kerja,” kata Juru Bicara Tim Crisis Covid-19 Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo.

Pupuk Kaltim saat itu juga memastikan bahwa seluruh pasien mendapatkan penanganan serta perawatan yang telah dilakukan sesuai standar protokol kesehatan. Soesilo mengungkapkan, perusahaan menekankan pada 3 aspek dalam penanganan Covid-19, yakni Testing, Tracing dan Treatment (3T).

“Seluruhnya dijabarkan pada sejumlah langkah serta tindakan dan wajib dilaksanakan oleh siapa pun yang berinteraksi di lingkungan Pupuk Kaltim, termasuk di seluruh kantor pemasaran di wilayah distribusi,” terang Soesilo.

Sebagai langkah antisipasi, Pupuk Kaltim turut menyiapkan tempat isolasi, karantina dan safe house di Hotel Bintang Sintuk dan Hotel Grand Equator.

Mereka juga menyiapkan beberapa tempat sebagai RS darurat. Seperti GOR, lapangan tenis indoor dan lapangan futsal indoor. Berbagai bantuan juga disalurkan ke berbagai instansi dan elemen masyarakat  terdampak Covid-19.

Di antaranya memberikan cairan disinfektan, alat penyemprotan, hand sanitizer, alat pelindung diri (APD), thermo gun, masker N95, wastafel portable, masker kain buatan mitra binaan, extra fooding, paket sembako, bantuan modal kerja, serta bantuan lainnya. Bantuan lainnya yang diberikan yakni berupa rapid tes massal bagi mitra-mitra perusahaan, termasuk wartawan.

Menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah, Pupuk Kaltim kembali menyalurkan bantuan paket sembako yang berasal dari donasi sukarela karyawan melalui pemotongan Tunjangan Hari Raya (THR) senilai Rp 1 Miliar, serta alokasi THR jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Pupuk Kaltim senilai Rp 1,2 miliar.

“Seluruh upaya-upaya ini merupakan keseriusan Pupuk Kaltim dalam menangani dan mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan. Kami juga terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pemkot Bontang melalui Tim Satgas Covid-19, Dinas Kesehatan dan dinas-dinas terkait, agar seluruh upaya yang dilaksanakan sejalan dengan aturan pemerintah, khususnya untuk pencegahan dan penanganan Covid-19,” beber Soesilo.

Belum lama ini, Pupuk Kaltim juga membangun unit Laboratorium Biomolekuler Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk analisa swab Covid-19 di RS Pupuk Kaltim, labaratorium ini diresmikan Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang Aji Erlynawati, dan Direktur Utama RS Pupuk Kaltim Grup dr Nurul Fathoni.

Laboratorium ini memiliki standar keamanan Bio Security Level (BSL) 2, dengan efektivitas dan kemampuan analisa antara 95-180 sampel per hari, didukung automatic extractor yang mampu mengurai sampel dengan lebih cepat dan akurat. “Dengan kemampuan alat, waktu tunggu hasil analisa akan berkurang, sehingga tracing bisa lebih mudah dan cepat. Upaya preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 bisa lebih efektif dijalankan,” ujar Rahmad Pribadi.

Menurut Rahmad, pembangunan Lab PCR merupakan wujud kontribusi Pupuk Kaltim dalam membantu pemerintah untuk penanggulangan Covid-19, baik untuk analisa potensi penyebaran virus di lingkungan perusahaan, maupun masyarakat Bontang.

Upaya ini bagian dari 3 kebijakan yang ditetapkan Pupuk Kaltim dalam penanganan Covid-19, yakni Transparansi Data untuk tindakan preventif maupun kuratif, Intensive Tracing untuk mengetahui riwayat aktivitas pasien maupun karyawan secara umum, serta massive testing guna memastikan kesehatan karyawan dari potensi paparan virus.

“Dengan kemampuan perangkat yang sangat canggih, tidak hanya akan membantu Pupuk Kaltim, tapi juga berkontribusi secara aktif bagi masyarakat dalam membantu Pemkot Bontang menanggulangi Covid-19,” tambah Rahmad.

Rahmad berharap dengan keberadaan laboratorium PCR di RS Pupuk Kaltim, analisa sampel untuk memastikan potensi paparan Covid-19 segera berjalan intensif dan upaya penanggulangan bisa ditindaklanjuti dengan lebih cepat, baik secara kebijakan oleh pemerintah maupun tindakan langsung di lingkungan masyarakat. “Kini laboratorium sudah bisa difungsikan dan dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat. Semoga apa yang kita lakukan segera memutus mata rantai Covid-19 di Bontang,” tutur Rahmad.

Keseriusan Pupuk Kaltim dalam penanganan pasien positif Covid-19 membuahkan hasil terbaik, dengan tingkat kesembuhan per 29 September mencapai 94 persen dalam waktu kurun waktu 1,5 bulan. Saat itu, total diagnosa PCR yang telah dilakukan mencapai 7.494 orang, terdiri dari tamu perusahaan, karyawan organik dan non organik, beserta keluarga.

“Jumlah pasien positif di lingkungan Pupuk Kaltim terbilang tinggi, karena seluruh karyawan dan keluarga diwajibkan PCR. Ini dilakukan agar potensi meluasnya virus di masyarakat bisa diantisipasi,” terang Rahmad.

Dan tepat 2 bulan sejak klaster PKT muncul, kabar baik datang dari satuan tugas (satgas) Covid-19 Bontang, Kamis (8/10/2020). Satgas Covid-19 menyatakan, pasien dari klaster PKT yang sebelumnya terkonfirmasi positif, telah mencapai kesembuhan secara keseluruhan dan klaster ini dinyatakan ditutup.

“Apresiasi kami atas segala upaya dalam melaksanakan pengendalian dan pemulihan dengan tetap mempertahankan operasional perusahaan sebagai objek vital nasional,” ujar Kadiskes Bontang, Bahauddin dalam keterangan rilisnya.

Dari data hasil infografis yang dipaparkan Satgas Covid-19 Bontang, total kasus keseluruhan pasien positif dari klaster PKT sejak awal hingga ditutup sebanyak 247 kasus. Dari total tersebut, 245 pasien di antaranya dinyatakan telah sembuh. Sedangkan 2 pasien lainnya meninggal dunia.

“Kado” terindah lainnya yang diterima Pupuk Kaltim usai klaster PKT dinyatakan nihil pasien adalah, perusahaan produsen pupuk urea terbesar di Indonesia itu meraih penghargaan Best of The Best Nusantara CSR Awards 2020, atau Pendekar Penanganan Corona untuk 11 program pemberdayaan ekonomi dan peningkatan mutu pendidikan masyarakat, disamping peran serta CSR Perusahaan dalam penanganan Covid-19 secara masif dan optimal.

Penghargaan diterima oleh Pupuk Kaltim dalam ajang Penganugerahan Nusantara CSR Awards 2020 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR, di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, pada Kamis (22/10/2020).

Rahmad Pribadi mengatakan, Pupuk Kaltim memiliki komitmen tinggi dalam pengelolaan CSR perusahaan, hingga memberi dampak signifikan bagi masyarakat, baik untuk sektor pemberdayaan, pendidikan, serta kontribusi dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 pada berbagai program yang dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan.

Tak hanya dilaksanakan secara internal di lingkungan Perusahaan saja, bantuan penanganan Covid-19 juga dilaksanakan di lingkup eksternal dengan menjangkau seluruh kawasan Bontang, serta berbagai daerah di tingkat nasional, seperti Ambon, Nusa Tenggara Barat, Makassar, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan wilayah lain di Sulawesi Selatan.

“Pengelolaan CSR untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan mutu pendidikan, dikembangkan Pupuk Kaltim dengan berbagai program penanganan dan antisipasi Covid-19 secara merata dan bertahap yang menyasar seluruh kalangan,” tandas Rahmad Pribadi. (***)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti