spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Amblas di Jalan Dr Sutomo, Wali Kota Samarinda Minta Warga Waspada

SAMARINDA – Jalan utama di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, terpantau amblas. Akibatnya, jalan kini kondisinya sangat mengkhawatirkan karena  setengah badan jalan amblas.

Merespons hal ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Dinas PUPR Samarinda untuk segera melakukan perbaikan.

“Dan sekarang itu sudah dalam perbaikan. Sudah ada pagar seng yang dipasang. Saya minta maaf kepada masyarakat pasti ada gangguan perjalanan di sekitar lokasi,” ucap Andi Harun, Selasa (20/9/2022).

Andi Harun juga meminta pengendara yang melintasi kawasan tersebut agar lebih hati-hati. Dirinya berharap penanganan jalan protokol itu dapat segera terselesaikan sehingga arus lalu lintas dapat kembali normal.

“Mudah-mudahan pengerjaannya cepat selesai,” ungkapnya.

Terkait dengan area yang longsor itu, Andi Harun menjelaskan, memang belum dipasangi turap sehingga amblas. Sementara untuk pengerjaan turap akan dikerjakan tahun ini.

“Kalau tidak ada turap maka ada interupsi tanah. Saya sudah pergi tinjau di bawah aspal jalan itu ternyata urugan tanah, disamping usianya sudah lama. Diperkirakan ada interupsi air karena daerah genangan, mengakibatkan turunnya tanah sehingga amblas,” jelasnya.

Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Samarinda Budy Santoso meminta, kendaraan berat untuk sementara tak melewati jalur tersebut.

“Kalau bisa jangan kendaraan berat yang lewat. Karena getaran besar, takutnya ketahanan tanahnya berkurang karena sebagian sudah digali untuk pengerjaan,” jelasnya.

Budy juga mengaku telah memasang pagar pembatas dari seng sepanjang 29 meter di lokasi yang amblas itu serta rambu lalu lintas. Menurutnya, selain getaran abrasi sungai juga menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor.

“Saat ini kami sedang dalam tahap pemasangan bore pile atau fondasi beton turap sepanjang 30 meter ke arah eks jembatan Gang Nibung. Kami pasang dinding penahan tanah. Pengerjaan sudah sejak tiga minggu lalu,” paparnya.

Budy menerangkan, pengerjaan 30 meter turap beton di bagian jalan trotoar itu menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 1,5 miliar, bersumber dari APBD-P Samarinda dan ditargetkan rampung Desember 2022.

Disinggung mengenai ancaman cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Kaltim seperti perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Budy mengaku pihaknya tak bisa berbuat banyak.

“Selama pengerjaan belum selesai, belum bisa dipastikan aman, kecuali kalau sudah selesai. Tapi sekarang pengerjaan turap di sempadan sungai yang dilakukan BWS sudah sebagian. Jadi risiko untuk longsor lanjutan sudah berkurang, karena sudah dilindungi. Termasuk titik rawan akibat longsor yang sebelumnya terjadi, sekarang lagi tahap pengerjaan,” pungkasnya. (Vic)

16.4k Pengikut
Mengikuti