spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Selasa, Bantuan Bagi Korban Banjir Long Lunuk Diserahkan Pemkab Mahulu

MAHULU – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu melalui Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) segera mendistribusikan 500 paket bantuan bagi korban banjir besar di Kampung Long Lunuk dan sekitarnya. Banjir yang berlangsung 9 dan 10 September 2022 sempat membuat 503 jiwa mengungsi.

Paling banyak berasal dari Kampung Long Lunuk sebanyak 308 jiwa. Di beberapa titik banjir sempat merendam setengah dinding bangunan.
Rencananya bantuan yang diberikan berupa sembako, dan sebagian keperluan bayi dan wanita. “Selasa depan, bantuan kita distribusikan kalau tidak ada halangan,” ujar Kepala BPBD Mahulu Agus Darmawan, Jumat (16/9/2022) di kantornya.

Agus mengungkapkan, keterlambatan pengiriman bantuan dan penanggulangan pasca bencana itu disebabkan beberapa hal. Pertama kondisi medan. Jalan darat antara ibu kota Mahulu ke Long Pahangai rusak parah dan ada luapan sungai besar di jalur tersebut. Sementara di jalur air, arus di hulu Sungai Mahakam begitu deras. Belasan jeram berubah menjadi ganas dan sulit dilalui.

“Begitu mendapat info kejadian banjir, personel BPBD Mahulu tidak bisa berangkat. Karena jalur sungai dan darat tidak bisa dilalui dan berbahaya,” ujar Agus. “Kalau kita memaksakan berangkat sama saja bunuh diri,” sambungnya.

Sembari menunggu air surut, BPBD Mahulu mencoba menghimpun data jumlah korban terdampak. Data ini akan memudahkan untuk penyaluran paket bantuan. Sayangnya pekerjaan itu tidak mudah. Setelah berkeliling ke sejumlah penyalur sembako di Mahulu, didapati, para penyalur itu juga kekurangan stok. BPBD Mahulu terpaksa mencari stok ke Samarinda dan kini sedang dikirim ke Mahulu.

“Seharusnya secepat mungkin kita suplai. Penyedia di Mahulu kekurangan stok. Jadi perlu pesan khusus,” ungkapnya.

Di tanggal 10 September 2022, BPBD Mahulu juga berupaya menggalang dukungan ke BPBD Kaltim. Minggu lalu, paket bantuan sebanyak 35 paket itu dijemput langsung melalui jalan darat di Kutai Barat. Bantuan ini akan diserahkan bersama dengan bantuan dari Pemkab Mahulu.

Perhitungan BPBD Mahulu, 502 rumah di 13 kampung di Kecamatan Long Pahangai terendam banjir hingga setinggi lantai. Dilaporkan sebanyak 503 jiwa mengungsi. 308 jiwa di antaranya berasal dari Kampung Long Lunuk. Tinggi permukaan air sempat hampir menyentuh atap bangunan. “Ketika banjir mayoritas warga di Long Lunuk sedang berada di ladang,” ujarnya.

Atas beragam kendala itu, Agus mewakili BPBD Mahulu memohon maaf atas tertundanya pengiriman bantuan dan personel membantu warga terdampak. Ia mengajak warga tetap semangat dan sabar menghadapi bencana. “Personel kami akan maksimal menangani pasca bencana,” janjinya.

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Mahulu pun sedang menginventarisasi sarana dan prasaran sekolah yang terdampak banjir. Dari info sementara, ada 3 sekolah semua berada di Kampung Long Lunuk terdampak. Tidak menutup kemungkinan ada sekolah di kampung lain juga ikut terdampak. Beberapa sarana dan prasarana yang rusak meliputi buku pelajaran dan alat elektronik penunjang belajar mengajar.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Menengah Disdikbud Mahulu Bungai mengatakan, inventarisasi ini untuk menghitung tingkat kerusakan. “Nanti kita pilah mana yang bisa diusulkan pengadaan di BTT, DAK dan Bankeu tahun depan,” ujarnya.

Dari laporan yang ia dapat, sekolah mulai dibersihkan pasca banjir. Banjir akibat tingginya curah hujan ini sempat membuat ujian penilaian tengah semester tertunda beberapa hari. “Kita akan melanjutkan penilaian tengah semester minggu depan,” tutupnya. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti