spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Deretan Harga Sembako Ikut Melonjak Imbas Kenaikan BBM, Rakyat Kecil Terdampak Paling Berat

TANJUNG REDEB – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar diprediksi akan menimbulkan multiplier effect. Masyarakat kecil yang akan menerima dampak paling berat. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim.

Dia menerangkan, inflasi dampak lanjutan (second round effect) kerap kali lebih besar dibandingkan dampak pertama (first round effect). Pola tahunan juga menunjukkan sejumlah barang dan jasa selalu mengalami lonjakan harga, terutama tarif angkutan.

Selain itu, kenaikan harga BBM juga berdampak kepada harga padi, sayuran, ternak, perikanan, gula, beras, pupuk, pertambangan, industri baja, listrik, gas, air bersih, konstruksi, perdagangan, restoran, hotel, angkutan kereta api, angkutan darat, pelayaran, angkutan air, angkutan udara, komunikasi, hingga keuangan.

“Kenaikan harga BBM ini pasti akan memengaruhi banyak sektor. Karena akan ada kenaikan biaya transportasi dan angkutan,” ungkapnya kepada mediakaltim.com, Rabu (7/9/2022).

Dia juga menyoroti kesulitan masyarakat dalam mendapatkan BBM bersubsidi jenis Solar. Dikatakannya, hal tersebut akan berdampak kepada hasil pertanian dan kelautan.

“Saya kemarin berkunjung ke Kampung Buyung-Buyung. Banyak nelayan yang tidak bisa melaut karena kesulitan mendapatkan BBM jenis Solar. Begitu juga dengan petani di sana,” bebernya.

Kenaikan harga BBM itu, juga akan semakin memberatkan masyarakat. Terlebih, kondisi ekonomi saat ini masih dalam pemulihan pasca pandemi Covid-19. “Kenaikan harga BBM saat ini, tak tepat karena selama dua tahun dilanda pandemi. Itu berdampak terhadap melemahnya perekonomian, dan saat ini kita dalam kondisi pemulihan ekonomi,” imbuhnya.

Sementara, Ratnasari, pedagang di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD) mengatakan, harga bahan pokok mengalami kenaikan. Mulai cabai, telur, beras, minyak, serta kacang-kacangan.

Menurutnya, kenaikan harga sembako terjadi karena biaya pengiriman barang mengalami kenaikan akibat dampak dari kenaikan BBM. “Biaya angkut otomatis naik, pasti juga akan ada kenaikan harga bahan pokok,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan pengunjung PSAD, Sri. Ia mengaku terkejut dengan komoditas kebutuhan dapur yang tengah mengalami kenaikan harga. “Telur saja mahal sekarang, apalagi BBM naik. Bisa tambah naik harganya,” katanya.

Ratna menilai, kebijakan tersebut memberatkan masyarakat. Mengingat, kenaikan BBM juga tengah dibebani atas mahalnya harga pangan. “Ya, disayangkan harga BBM ini naik. Sudah susah, semua serba mahal,” tandasnya. (Dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti