SAMARINDA – Bank Indonesia mencatat perekonomian Kaltim bergerak positif sejak 4 triwulan terakhir. Triwulan I tahun ini saja, laju pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat sebesar 1,85 persen.
Faktor utama penyebab perbaikan ekonomi Kaltim itu adalah terus melandainya Covid-19, didukung oleh demand domestik dan global yang terus membaik serta harga komoditi yang berada di level tinggi.
“Pertumbuhan ekonomi Kaltim didorong oleh capaian kinerja dari hampir seluruh sektor yang telah mengalami pertumbuhan positif,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Ricky P Gozali pada Regional Investment Forum di Bali Dynasty Resort Kuta, Kamis lalu.
Kepada Gubernur Kaltim H Isran Noor dan peserta forum, Ricky menjelaskan angin segar perekonomian Kaltim juga terlihat dari sisi investasi.
Kinerja investasi Kaltim hingga quartal 1 (Q1) 2022 baik dari sisi Foreign Direct Investments (FDI) maupun Domestic Direct Investments (DDI). Keduanya mengalami pertumbuhan yang positif sejalan dengan tren pemulihan ekonomi nasional. FDI Kaltim tumbuh sebesar 236,98 persen (yoy) dan DDI tumbuh 158,90 persen (yoy).
“Kaltim menempati posisi ke-4 dari 34 provinsi di Indonesia sebagai provinsi dengan realisasi FDI terbesar serta peringkat ke-12 untuk realisasi DDI,” ungkap Ricky.
Menurut Ricky, investasi merupakan salah satu ujung tombak yang dapat digunakan untuk terus meningkatkan perekonomian Kaltim.
Sinergi yang kuat seluruh pihak dan penciptaan inovasi yang berkualitas tentu menjadi syarat penting untuk mewujudkan semua harapan terhadap perekonomian Kaltim yang maju dan sejahtera.
“Kepada para calon investor, kami ucapkan selamat menjajaki kerja sama dengan Kaltim. Jangan sampai melewatkan kesempatan berinvestasi di salah satu provinsi yang memiliki kinerja investasi terbaik di Indonesia,” puji Ricky P Gojali disambut aplaus Gubernur Isran Noor dan seluruh hadirin forum investasi yang menghadirkan sejumlah pengusaha pariwisata di Pulau Dewata Bali itu. (adpim/adv/diskominfokaltim)