Penulis Artikel: Sriningsih, S.Pd
Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berorientasi pada karakteristik, kebutuhan, serta bakat dan minat peserta didik merupakan sebuah harapan setiap guru sebagai pendidik dan kebutuhan siswa sebagai peserta didik tidak hanya sekadar tujuan yang tertera pada kurikulum pendidikan. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan porsi pembelajaran sastra yang justru makin kesini semakin menipis di sekolah. Pada kurikulum terbaru “ Kurikulum Merdeka” pembelajaran sastra sifatnya masih minim sehingga diperlukan kreatifitas dan produktifitas guru bahasa Indonesia dalam mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bahasa dan sastra.
Selayaknya guru bahasa Indonesia mampu mempersuasif siswa dengan mengajak siswa menambah cakrawala wawasan mengenai pembelajaran sastra melalui kegiatan menulis sastra sebagai bekal di luar pengajaran sastra di sekolah, maka dari itu penulis sebagai guru mencoba menjadi role model pembelajaran sastra khususnya, menularkan kemampuan menulis novel digital yang telah digeluti sendiri oleh penulis sejak 2018 dan berhasil mendapatkan gratis penerbitan dan penghasilan dari ribuan pembaca pada platform digital Noveltoon.
Penulis memilih platform digital karena melihat betapa banyaknya siswa yang menikmati karya-karya novel digital di smart phone masing-masing tapi tak satupun yang menjadi author (penulis) . Gayung bersambut, setelah penulis menamatkan 1 novel diplatform Novel digital Noveltoon tersebut, berduyun-duyun siswa SMAN 3 Bontang yang ia ajar menjadi author, impresi pertama mereka pun meluap-luap ketika mendapat tanggapan like dari pembaca mereka, bahkan salah satu dari mereka mampu menembus jutaan pembaca yang melebihi views penulis sebagai gurunya, yaitu novel” Bayi Dingin “ yang terdapat diplatform Wattpad yang kebanyakan pembacanya adalah remaja, dan telah mendapatkan gratis penerbitan dan penghasilan (cuan) bagi siswa.
Bagimanakah tips dan trik menulis novel digital hingga menarik dan laku di pasaran? Berikut akan penulis kupas tuntas pengalaman menulis novel “Malam Bungkam” yang sebelumnya telah ditularkan tips dan triknya kepada siswanya pula, langkah-langkahnya terdapat pada pembahasan berikut:
Sebagai penulis yang baik dalam membuat sebuah tulisan, pentingnya mengembangan premis dalam bentuk tujuan, goal, effort, hambatan, kesulitan, masalah dan konflik untuk menciptakan tensi cerita. Langkah-langkahnya, sebagai berikut:
- Pastikan penulis harus mempunyai ide tema dalam bentuk premis.
Penulis harus mampu menciptakan tensi cerita yang fokus pada tujuan goals tokoh untuk meraih keinginannya dalam bentuk usaha (effort) yang tentunya pasti terdapat hambatan atau kesulitan masalah yang memicu tensi emosi cerita. Keinginan tokoh tersebut dalam bentuk tujuan yang ingin ditempuh. Apa goals, mimpi, harapan, dan cita-cita si tokoh, hal tersebut tertera pada rumus berikut.
Rumus premis : Nama + Karakter + Keinginan/Tujuan (Goal) + Hambatan/Kesulitan/Masalah (Konflik) + Effort/ Usaha (Resolusi) + Hasil.
Dari semua keinginan dan tujuan, tentunya akan memotivasi tokoh mencapai harapannya. Jadi itu akan membentuk apa saja planing dan target yang harus dilakukan oleh para tokoh dalam cerita tersebut. Setelah semuanya siap, langkah selanjutnya adalah langsung eksekusi! Take action, melalui penjabaran narasi dan deskripsi.
Misalnya , seorang tokoh Cece anak penjual gado-gado di pinggiran terminal dalam novel “ Malam Bungkam” yang berjuang demi masa depannya bekerja srabutan sepulang kuliah, demi biaya kuliah. Beritahukan alasan mengapa dia mempunyai hasrat dan keinginan berhasil, karena ekonomi keluarganya yang tidak mampu.
Dalam melakukan upaya effort, jabarkan secara jelas dengan feel motivasi yang penuh perjuangan yang keras dan tekat yang kuat. Tidak serta merta ingin alias iseng-iseng adar tensinya tidak terlihat lemah. Maka perlu dikuatkan apa alasan tokoh sebenarnya. Apa yang diinginkannya supaya mendapatkan feel, tensi, emosi, serta pesan moral perjuangan tokoh dalam menjalani hidupnya yang sulit penuh beban berupa konflik. Lalu jabarkan bagaimana resolusinya. Artinya clear case, masalah selesai. Apakah dia berhasil atau gagal? Apakah sad ending atau happy ending? Itu menjadi kunci keberhasilan cerita disukai oleh pembaca.
- Rumuskan judul yang mempersuasif jangan memberitahu isi
Judul yang baik adalah tidak memberitahukan isi, justru membuat penasaran isi, sehingga pembaca ingin buru-buru membaca isinya.
- Buat tokoh karaktermu mengalami situasi yang buruk pada perpindahan setting suasana
Pada novel Malam Bungkam Karya Penulis, tokoh utama Cece dijambret dan ditusuk perutnya bahkan sempat dilecehkan. Jika begitu, ini akan jadi twist yang tidak terduga.
- Jangan buat tokoh itu meraih apa keinginannya secara mudah
Tunjukkan bagaimana perjuangan dan usaha keras sih tokohnya dalam meraih semua keingina, dan gagal hingga dia down, sedih, marah, kecewa, tekanan mental, putus asa hingga depresi. Namun, pada akhirnya dia bangkit. Usaha lebih keras lagi yang akan memicu tensi. Lalu setelah itu mainkan diksi dan teknik showing pada scene masalah dalam bentuk deskripsi. tambahkan feel dan emosi sih tokoh dalam bentuk deskripsi effort dan konflik yang melibatkan sinyal fisik dan emosi batin. Tunjukkan perjuangannya secara berat, lalu masukan hambatan kesulitannya agar tokoh itu menderita, nangis, sedih, trauma, marah, ngamuk, panik, terdesak, tertekan, putus asa, dan depresi dari segi emosi dan perjuangan fisik dan tenaga seperti rasa lelah, rasa sakit. Semua tergambar pada novel “Malam Bungkam” bagaimana tokoh Cece mengalami malam naas kegadisannya direnggut tanpa sadar, dan bagimana dia tetap harus bangkit, bekerja, demi studinya, adiknya yang masih harus dibiayai, ibunya memiliki penyakit kronis yang diam-diam disembunyikan darinya.
- Buat jeda dan range kisah karakter utama agar tidak monoton
Jangan biarkan karaktermu terlalu lama menderita dan kesusahan. Ini akan menciptakan feel boring dan monoton. Namanya hidup pasti ada suka dan dukanya. Tidak mungkin sedih terus. Porsinya disesuaikan harus bisa disesuaikan. Seperti dalam kisah Cece, dihadirkan tokoh Mandala dalam perjalanan cintanya yang belum tau akan berujung kisah bahagia atau sedih, bersambut ataukah bertepuk sebelah tangan karena sosok laki-laki itu adalah majikan tempat ia bekerja.
- Masukkan adegan yang melibatkan tokoh lain yang membuat pengaruh dan dampak buruk.
Dalam kisah Malam Bungkam, penulis menghadirkan tokoh Heidi di tengah kelumpuhan cinta si tokoh utama terhadap Mandala yang diam-diam dicintainya, Heidi hadir dengan peran sebagai sosok dokter dan lelaki idaman semua wanita, namun setelah makin mengenal, Heidi adalah sosok protektif yang menggebu penuh emosi dengan segala kecemburuan yang tidak berdasar.
- Masukkan konflik berdasarkan karakter internal pribadinya.
Konflik perlu muncul karena hal-hal internal pribadi si tokoh, agar keterkaitan cerita tidak hilang.
- Ciptakan ketegangan, kepanikan, keputusasaan
Ciptakan ketegangan, kepanikan, dan keputusasaan melalui batas tenggat waktu, deadline, syarat tertentu, tekanan, taruhan, dan cara satu-satunya meski itu sangat berbahaya sampai mengorbankan hal-hal penting, namun ujungnya mendapatkan perlakuan yang tak seharusnya. Seperti tokoh Cece yang hanya karena kemarahan tak berdasar, cemburu yang melewati batas, diturunkan di tengah jalan oleh Heidi, padahal itu adalah hari beratnya setelah tekanan dari atasannya yang megharuskan target tinggi dari tokoh Cece pada bidang pekerjaannya.
- Buat beberapa karakter yang saling menyayangi
Buat beberapa karakter yang memiliki tali darah, persaudaraaan, atau orang kepercayaan yang saat itu pada situasi opposite berlawanan.
- Naikan level tensi dan emosi secara zigzag
Apa itu? Bayangkan saja tensinya naik turun secara ekstrim. Nah, buat problems tokoh seperti naik turunnya roler coster. Bagaimana caranya? Penulis perlu melakukan penggabungan 3 jenis emosi dasar dalam satu konflik atau adegan. Misal, emosi kesedihan, ketakutan, dan ketegangan dicampur jadi satu (comflex emotion).
- Ciptakan konflik atau kejadian yang tidak menyenangkan secara beruntun.
Sudah jatuh ketimpa tangga. Buatlah sedramatis mungkin. Tapi ingat jangan sedih terus. Halus beri jedanya jadi tidak monoton.
12.Sisipkan misteri dan puzzle scene untuk mengajak pembaca berfikir
Misteri dan pazzle cerita sangat diperlukan agar memaksa pembaca untuk berpikir dan terheran-heran ketika sudah mengetahui hasilnya. Dengan cara memasukkan clue samar satu persatu tapi dengan clue yang sulit dipecahkan pembaca agar jadi twist.
- Ciptakan keadaan hightstake yang membuat pembaca khawatir sama tokoh tersebut.
Pada tokoh Cece, terasa sekali pembaca ikut khawatir akan kisah cece dengan Heidi, kemapaman menjadi seorang dokter tidak menjamin kasih sayang yang natural dan kebahagian. Pembaca berani bertaruh kalau Cece pasti akan terlepas dari Heidi. Dalam dilihat dari empati pembaca yang menginginkan agar putus dari Heidi, hal itu terlihat pada kolom komentar halaman platform pembaca. Artinya penulis sukses buat reader masuk ke dalam cerita.
- Ciptakan unity opposite (kesatuan berlawanan)
Pembaca harus dibuat terheran-heran dan kaget. Ternyata yang dibayangkan tidak sesuai dalam kenyataan. Ketika Mandala tambatan hati pertama dan cinta diam-diamnya akhirnya menjadi kekasihnya, namun ada waktu dimana tokoh utama harus menceritakan akan aib besar yang dipendamnya, semua tak menyangka akan happy ending, ternyata justru sebaliknya keluarga dan Mandala sendiri menerima kekurangan Cece sebagai calon istrinya, karena justru dihari segala kejujuran diungkapkan, disitulah Cece dilamar.
- Buatlah ending cerita yang tidak bisa ditebak oleh pembaca
Pembaca pasti membayangkan dalam cerita Malam Bungkam pyur happy ending, tapi teryata tidak, Mandala meninggal dunia akibat kecelakaan justru menjadi akhir cerita dalam novel tersebut.
15 kunci keberhasilan penulis dalam menciptakan karya novel digital “ Malam bungkam” menjadi sebuah pemicu siswa-siswi khususnya SMAN 3 Bontang tempat penulis mengabdi dan dapat menelurkan karya baru yaitu “Bayi Dingin” yang merupakan karya anak didik dari penulis, hal ini adalah langkah produktif dan kreatif penulis sebagai guru dalam mengembangkan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah, dan dapat menjadi cuan bagi anak didiknya di usia muda. Penulie Berharap akan muncul penulisnulis hebat genre fiksi novel didunia digital yang berasal dari kalangan guru, agar menjadi tauladan siswa-siswinya dalam pengembangan pembelajaran sastra di sekolah. (*)
Daftar Pustaka:
Hutomo, Sriningsih. (2022). Malam Bungkam. Lamongan: IA Publisher.
Wahyudi, I., & Wati, R. (2021). Fenomena Sastra Cyber: Tren Menulis Cerita Sastra Dalam Bingkai Media Sosial. Arkhais-Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, 12(2), 91-98.