SAMARINDA – Puluhan mahasiswa dari Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di fly over Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Samarinda Ulu, Kamis (1/9/2022) sore.
Aksi itu digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat dan bentuk pengawasan terhadap pemerintah atas kebijakan rencana kenaikan BBM.
Diwawancarai di sela-sela aksi, Humas Aksi, Andi mengatakan ada beberapa gugatan yang dilayangkan kepada pemerintah. Pertama, menolak kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM. Kedua, mendesak pemerintah mencabut kebijakan tarif dasar listrik.
“Ketiga, meminta pemerintah membuat pansus (panitia khusus) terhadap mafia migas dan mafia tambang,” ungkapnya.
Andi juga menguraikan BBM dan listrik merupakan hal yang fundamental dalam segi ekonomi masyarakat. Kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik menurutnya, akan sangat menyusahkan rakyat.
“Yang ketiga, mafia migas dan tambang yang sangat menggurita. Karena itu Aliansi Masyrakat Kaltim Menggugat meminta pemerintah untuk memerhatikan aspirasi masyarakat Kalimantan Timur,” ucap Andi.
Disinggung terkait rencana kenaikan BBM yang belum bisa dipastikan, Andi menjawab aksi kali ini merupakan bentuk peringatan dari pihaknya kepada pemerintah.
“Ini adalah peringatan dari kami Aliansi Masyarakat Kaltim menggugat apabila BBM naik maka kami pastikan jumlah massa akan berlipat ganda dari pada ini,” jelasnya.
“Kami juga akan melakukan konsolidasi secara masif lagi ke depannya,” tandasnya.
Dari pantau media ini, puluhan mahasiswa tampak memenuhi di sekitar bawah fly over Jalan Ir H Juanda sembari membakar ban. Kemacetan di kawasan itu pun tak terhindarkan akibat ramainya mahasiswa yang berkumpul di tengah jalan. (vic)