SANGATTA– Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang mengharapkan, Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kutim menjadi garda terdepan daerah dalam bidang promosi, pengembangan dan pelestarian seni budaya Untung Banua (Sebutan Kutim). Hal tersebut disampaikannya, pada pegiat seni dan budaya saat Pengukuhan Pengurus KSBN Kutim periode 2021-2026.
“Tidak hanya untuk seni sastra lisan, seni visual dan pertunjukan, namun juga untuk bentuk-bentuk seni budaya lainnya. Karena potensi seni budaya di Kutim demikian beragam dan masih terpendam. Layaknya harta karun yang menunggu digali, dipoles dan diletakkan di bawah lampu sorot agar bersinar cemerlang,” ujar Kasmidi usai pelantikan, Rabu (24/8/2022).
Ia menambahkan, Kutim memiliki kekhasan budaya lokal dengan kultur kuat dari suku Kutai dan Dayak. Belum lagi ditambah kekayaan dari keberagaman suku di Indonesia, yang tersebar merata di daerah pedalaman dan pesisir.
“Kutim memiliki 18 kecamatan, penduduk asli di daerah ini adalah Kutai dan Dayak. Disini ada daerah hulu dimana ada kawasan yang didominasi oleh Kutai maupun Dayak. Namun Kutim memiliki beragam suku budaya yang ada di Indonesia, tersebar merata atau dengan kata lain Kutim ini miniatur Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Ketua Umum KSBN Kaltim Kolonel Purnawirawan Donal Sitorus mengatakan, KSBN merupakan organisasi seni budaya yang dibentuk dalam mendukung kemajuan seni dan budaya.
“Tujuannya yakni meningkatkan ketahanan kebudayaan dan kontribusi kebudayaan melalui perlindungan, pengembangan pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, ketua KSBN Kutim yang baru dikukuhkan Muhenj, menjelaskan, untuk tahap awal ia akan mengadakan rapat internal pengurus KSBN Kutim. “Tentunya saya akan melihat renstra KSBN Pusat, kemudian apa renstra Seni Budaya di Kutim. Kemudian saya kumpulkan secara internal apa program-program yang mereka usulkan untuk menjadi program kita (KSBN),” ucapnya.
Lebih lanjut, Mugeni memaparkan, budaya bisa dikenal apabila difasilitasi pariwisata yang memadai, hal ini agar budaya tersebut memiliki nilai. Agar bernilai, perlu dibentuk organisasi KSBN untuk mewadahi budaya-budaya tersebut.
“Kutim memiliki situs Karst Sangkulirang, dimana kami sudah menginap disana bersama dengan Wabup Kasmidi Bulang. Termasuk menginap di hutan Wehea di Kongbeng, bersama beliau. Sehingga Kutim tidak saja memiliki dukungan dari kekayaan seni dan budaya, tetapi juga memiliki kekayaan situs-situs pra sejarah,” terang mantan Asisten IV Bidang Kesejahteraan Rakyat Setkab ini.
Pelantikan KSBN Kutim ikut dihadiri Ketua KSBN Pusat Mayjen TNI (Purn) Hendardji Supandji. (ref)