spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Surya Paloh Jadi Play Maker? Prediksi Sofyan Hasdam soal Bakal Calon Presiden 2024

BONTANG- Mantan Wali Kota Bontang Sofyan Hasdam  mempredikasi bakal calon yang akan bertarung pada Pilres 2024 mendatang. Suami dari mantan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni ini menuliskan prediksinya dalam tulisan berjudul ‘Memprediksi Bakal Calon Presiden’ yang dikemudian dikonfirmasi jurnalis Mediakaltim.com.

Dalam tulisannya, dia mengakui  terlalu dini untuk memprediksi siapa dan ada berapa pasang calon Presiden RI yang bakal muncul pada tahun 2024. Tapi namanya prediksi, ya sesuatu yang memang belum tentu terjadi. Jika  yang diprediksi itu benar atau mendekati benar, di situlah kepuasan seorang prediktor.

Selanjutnya dirinya menuliskan, “Dalam pekan ini, setidaknya muncul tanda akan lahirnya dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menurut saya realistis karena didukung oleh kursi yang cukup di DPR RI,” jelas Sofyan Hasdam.

Sofyan menjabarkan prediksi yang dimaksudkan yakni;

1.Ganjar Pranowo dengan Erick Tohir.

Sinyal ini muncul karena Ganjar dan Erick dimunculkan oleh Presiden Jokowi di Solo pada saat kegiatan jalan sehat. Pemunculan kedua orang ini di depan publik diyakini bukan karena kebetulan, namun untuk memberi sinyal bahwa orang inilah yang diinginkan oleh Jokowi sebagai penerusnya.

“Solo bagi Presiden Jokowi memiliki makna tersendiri, karena dari sanalah dia berangkat meniti karier dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI hingga sukses menjadi Presiden,” tulis Sofyan.

Kemudian dirinya juga menyebutkan, “Kalau prediksi ini benar, kemungkinan pasangan ini mendapatkan dukungan kursi DPR RI yang sangat besar. Perkiraan saya, pasangan ini akan didukung oleh PDIP (128 kursi), Golkar (85 kursi), PAN (44 kursi) dan PPP (19 kursi), sehingga total jumlah kursi dukungan 176, jauh di atas persyaratan minimal 115 kursi yang dibutuhkan untuk menjadi calon presiden,” tambahnya.

Prediksi lainnya dari Sofyan Hasdam yakni;

  1. Prabowo dengan Muhaimin Iskandar.

Rumor yang berkembang bahwa kedua orang ini akan berpasangan masih menimbulkan keraguan. Namun dengan peristiwa mutakhir ketika keduanya dengan gerbong partainya masing-masing (Gerindra dan PKB) mendaftar pada waktu bersamaan di KPU dan juga berangkat ke KPU pada tempat yang sama, memberikan sinyal bahwa keduanya serius untuk maju berpasangan sebagai presiden dan wakil presiden.

“Dari jumlah kursi? Tentu tidak masalah karena Gerindra memiliki 78 kursi dan PKB 58 kursi, sehingga total 136 kursi yang mereka miliki di DPR RI,” jelas Sofyan.

Selain itu, dirinya mempertanyakan, apakah Anies Baswedan akan ikut maju calon Presiden atau tidak?

“Pertanyaannya: Apakah Anies akan maju sebagai calon presiden? Tentu sangat tergantung pada tiga partai tersisa, yaitu Nasdem (59 kursi), Demokrat (54 kursi), dan PKS (50 kursi) sehingga total sebanyak 163 kursi,” paparnya.

Permasalahannya adalah:

  1. Apakah Nasdem akan mendukung Anies? Atau malah ikut mendukung Ganjar – Erick? Kedua kemungkinan ini bisa terjadi, karena Anies dan Ganjar keduanya dicalonkan oleh Partai Nasdem pada Rakernas yang lalu.

“Prediksi bahwa Nasdem akan mendukung Ganjar, didasari oleh kedekatan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi selama ini,” tambahnya.

Dibalik prediksi itu, ada keyakinan bahwa Nasdem akan mendukung Anies sebab Surya Paloh tidak ingin partainya sekadar ikut- ikutan partai lain, namun ingin menjadi “Play Maker” dan menimbulkan efek elektoral bagi Partai Nasdem.

“Seandainya Nasdem mendukung Anies bersama Demokrat dan PKS? Pertanyaannya: siapa yang menjadi calon wakil presiden? Kalau wakil presidennya Dr Salim dari PKS, lalu Demokrat dapat apa? Atau sebaliknya, jika AHY dari Demokrat menjadi Wapres, lalu PKS mendapat apa? Tentu urusan merekalah (partai) bertiga untuk melakukan kompromi,” ungkap Sofyan Hasdam.

Di akhir tulisannya, Sofyan menyebut Nasdem akan jadi penentu, apakah hanya ada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden? Atau akan ada tiga pasang? Di sini kelihatan peranan Surya Paloh yang sangat besar. Surya Paloh tidak ingin mencalonkan diri menjadi presiden, namun sangat menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden, sehingga Surya Paloh betul-betul sebagai “Play Maker” pada pemilu kali ini. (yah)

16.4k Pengikut
Mengikuti