BONTANG – Komisi I DPRD Bontang mempertanyakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang terkait urgensi pengadaan mobil dinas di tahun 2021. Hal ini disampaikan saat keduanya menggelar rapat kerja bersama terkait kegiatan dan anggaran di 2021 mendatang.
Diketahui, bahwa Dinkes Bontang menganggarkan mobil dinas senilai sekitar Rp 500 juta untuk operasioanal kepala dinas.
Beberapa anggota Komisi I yang mempertanyakan hal tersebut di antaranya Bakhtiar Wakkang, Rusli, dan Abdul Haris. Mereka sepakat meminta Dinkes untuk fokus melakukan penanganan dan menekan angka Covid-19 di Bontang.
“Saya berharap Dinas Kesehatan bisa fokus ke penanggulangan. Harapan saya tahun depan semua warga Bontang bsa divaksin,” ujarnya, Selasa (6/10/2020) lalu.
Politisi Nasdem itu menyebut, di beberapa daerah seperti Balikpapan, Kediri, dan Solo, pengadaan mobil dinas dilakukan dengan sistem sewa ke pihak ketiga. Menurutnya hal ini dinilai lebih efisien dibandingkan pengadaan mobil baru. “Bila ini diterapkan, Pemkot Bontang bisa efisien 40 persen,” ungkapnya.
Sementara itu Rusli menilai, pengadaan mobil dinas di tengah pandemi Covid-19 saat ini tidak tepat. Mengingat saat ini banyak anggaran yang harus digunakan untuk penanggulangan Covid-19. “Saya tidak setuju. Saya akan coret nanti ini,” ungkapnya bernada tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Kadiskes Bontang Bahauddin mengaku tidak masalah jika anggaran pengadaan mobil dinas tersebut dihapus atau dicoret. Namun dirinya hanya menyebut bahwa ketika anggaran pengadaan mobil dinas tersebut tidak ada, tentu ada ketidakadilan dengan kepala dinas yang lain yang mendapatkan jatah mobil dinas.
“Saya tidak masalah jika dicoret. Nanti saya bisa naik motor atau gowes ke kantor,” bebernya. (bms/adv)