spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kolaborasi Anak Muda PPU Gelar Main Bareng Pertunjukan Musik Lokal

PENAJAM – Pemuda di Penajam Paser Utara (PPU) berkolaborasi untuk menyediakan pertunjukan terbaik. Berbagai komunitas yang menyatukan visi untuk memajukan perekonomian daerah lewat jalur masing-masing dalam satu tempat.

Puluhan anak muda itu baru saja menggelar pertunjukan musik, dipadukan dengan bazar UMKM, fotografi, videografi, literasi, pegiat budaya dan masih banyak lagi,. Bertempat di taman depan Kantor Bupati PPU, Kilometer 9 Nipah-Nipah, kegiatan itu mampu mendatangkan ratusan warga Benuo Taka dalam satu waktu.

Kolaborasi penyelenggaranya yaitu Pekan Akhir Bersemai (Pea Bai), Live Music Freedom (LMF) dan Ov Audio serta Komunitas Gemar Belajar (Gembel) sebagai fasilitator acara. Dalam kegiatan bertajuk “Main Bareng” itu, di panggung tampil grup musik lokal diantaranya Nay ‘N Friends, Peluru Tajam, Lunettha, Sakaratul, Monalisa October Phobia, Port_ugal, Labrank, Plat Merah, Minus One Drum dan Gitaris Akhir Bulan.

Kemudian di sisi bazar terdiri dari para pedagang kaki lima, Maccarina Café, Risol K, Capital Babershop, Belo Kringo, Denjavas Café, Jkopi Café ‘N Resto, Indonesian Drumer PPU serta Project Rabun, Puntadewa, Jon Brothers, Zuppa Soupa dan Punya Teman Clothes serta lapak baca buku gratis.

BACA JUGA :  Dinas PUPR Intruksikan UPTD PPU Percepat Penyelesaian Kegiatan

Koordinator LMF, Harsani mengatakan, komunitasnya dibentuk dengan tujuan meningkatkan musikalitas musisi PPU. Sebagai ajang eksistensi para pemusik lokal untuk menunjukkan karya seninya yang juga mampu menghibur orang banyak.

“LMF itu kumpulan anak-anak band lokal PPU yang cari panggung secara mandiri dan membuat hiburan. Tapi juga punya tujuan untuk membantu teman-teman pelapak UMKM dengan mendatangkan pengunjung,” jelasnya.

Setidaknya LMF selama ini telah menggelar 5 pertunjukan yang biasanya digelar dari kafe ke kafe di 4 kecamatan yang ada di PPU. Sementara kali ini pertunjukan keenam digelar di tempat terbuka. “Alhamdulillah bisa dinikmati masyarakat dengan lebih baik,” tambahnya.

Senada, Koordinator Pea Bai, Azanata Darussalam mengharapkan, kolaborasi ini akan optimal memacu pemuda-pemudi untuk berpikir kreatif dan berkontribusi. Kemudian juga  berperanserta dalam pembangunan non-fisik dari segi sosial yang ada di PPU.

“Dengan kolaborasi ini, lebih banyak tercipta ruang berkreasi bagi seni musik, sastra dan lain sebagainya. Semakin banyaknya ruang kreasi yang tercipta, maka efek dominonya berdampak langsung dengan UMKM yang menjajakan produknya di kegiatan tersebut,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Titik Api Karhutla Muncul di Tiga Kecamatan PPU, BPBD Terus 'Bertarung'

Pea Bai telah beberapa kali melakukan kegiatan serupa. Namun gelaran selama ini hanya di satu tempat saja, yakni depan Kantor Bupati PPU.

Kolaborasi ini tentu tak bisa dianggap sepele. Di kalangan anak muda yang masih mengedepankan egosentris, mempersatukan visi dan misi untuk meraih tujuan yang sama jelas sangat diperlukan.

“Harapannya bisa saling bersemai, untuk memajukan Penajam Paser Utara. Karena dengan pemuda berpikir kritis dan ideal, untuk selalu berkontribusi dengan jalurnya masing-masing tapi bersama-sama. Mudah-mudahan selalu mendapat ruang-ruang kreasi dan tempat yang sewajarnya didapatkan, tanpa dibenturkan dengan mengatasnamakan aturan,” tutup Koordinator Komunitas Gembel PPU. (sbk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img