spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sandiaga Uno: Perut Saya Serasa Dikocok, Kunjungi Desa Wisata Pela

TENGGARONG – Desa Wisata Pela, Kecamatan Kota Bangun, akhirnya kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, bersama anggota Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dan Bupati Kukar Edi Damansyah.

Hanya saja, agenda kedatangannya pada 25 Juli 2022, tidak hanya memberikan rasa takjub akan pesona wisata alam yang disajikan Desa Wisata Pela. Tapi ada pesan menohok yang terucap dari mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta ini. Lagi-lagi masalahnya infrastruktur jalan menuju Desa Wisata Pela, Kota Bangun.

Selama perjalanan, terutama dari Kelurahan Jahab hingga Kecamatan Kota Bangun banyak ditemukan jalan yang rusak. Di mana sebagian besar jalan tersebut berstatus jalan negara.

“Perut saya serasa dikocok (selama perjalanan), kalau saya ini perempuan yang sedang hamil, mungkin saya akan beranak di jalan,” seloroh Sandiaga dihadapan awak media.

Padahal, lanjut dia, infrastruktur jalan menjadi salah satu penunjang pariwisata itu sendiri. Sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satunya akses menuju Desa Wisata Pela dan desa lain yang memiliki potensi wisata.

BACA JUGA :  Masuk Objek Wisata Diskrining, Libur Lebaran Pemkab Kukar Tetap Gelar Vaksinasi
Kunjungan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno di Desa Wisata Pela, Kecamatan Kota Bangun, Senin (25/7). (Rafi’i/Media Kaltim)

Untuk itu, Sandiaga berjanji segera berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bagaimana meningkatkan dan menyambungkan infrastruktur jalan di Kukar, yang tak lama lagi menjadi wilayah mitra IKN.  “Akan disampaikan ke Menteri PUPR terkait daerah mitra IKN,” ujarnya lagi.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar Restu Irawan mengatakan, dari Kelurahan Jahab menuju Kota Bangun paling tidak ada 80 kilometer (km) jalan.

Rinciannya, 70 km jalan berstatus milik pusat, sisanya masih belum jelas wewenangnya siapa, apakah jalan provinsi atau kabupaten. “Sementara, sebagian jalan poros itu non-status. Dalam waktu dekat, kami sinkronisasikan dengan provinsi,” beber Restu.

Untuk tahun 2022 ini, Dinas PU Kukar mendapatkan anggaran Rp 210,8 miliar. Ditambah anggaran yang dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sebesar Rp 52,1 miliar. Dengan begitu, total anggaran untuk perbaikan jalan di Kukar tahun ini mencapai Rp 262,9 miliar. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img