MAHULU – Wabup Mahulu Yohanes Avun mendorong agar petani di Kabupaten Mahakam Ulu bisa memaksimalkan hasil pertanian dan ladang di lahan miliknya. Salah satu langkahnya dengan memaksimalkan sisa lahan ditanami tanaman sela. Selain memaksimalkan lahan tidur juga bisa menambah keragaman pangan dan menjadi pundi-pundi keuangan tambahan.
“Selain padi, kita bisa menanam tanam sela kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang hijau atau kacang tanah,” ujar Yohanes saat memberi arahan kepada para petani di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai Selasa-Rabu 19-20 Juli 2022.
Masa tanam tanaman sela ini bisa diatur oleh petani. Bisa setelah masa panen atau berbarengan dengan musim tanam padi ladang. Lahan yang digunakan bisa memanfaatkan lahan sisa di pinggir ladang. Atau membuka lahan tambahan khusus.
Wabup mengajak para petani tak perlu khawatir menanam tanaman sela dari jenis kacang-kacangan. Sebab, selain perawatannya mudah, pasarannya tersedia lebar. Sebagai contoh, kacang kedelai masih sangat dibutuhkan pengrajin tahun dan tempe di Mahulu.
Bahkan, Wabup yakin, jika tanaman sela adalah sayur mayur yang cepat panen, petani bisa mendapat untung. Atau setidaknya, hasil panen tanaman sela bisa menambal atau menutup biaya produksi.
“Kita tidak perlu lagi jauh-jauh membawa sayur dari Kutai Barat. Bisa beli langsung ke petani kita,” ujarnya.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Prof Rusdiansyah sependapat petani di Mahulu mulai memaksimalkan tanaman sela dan sistem tumpang sari. Selain menambah keragaman pangan dan menjadi pundi-pundi keuangan tambahan, pola ini sangat bermanfaat sebagai benteng tanaman pokok dari hama.
Sebagai contoh, areal di pinggir ladang bisa ditanami sayur mayur, serai singkong. Tembok alami ini berfungsi mencegah tanaman utama diserang hama. Semisal contoh, aroma tanam serai di pinggir ladang akan menjauhkan tanaman padi dari hewan pengerat dan hama serangga. Daun serai yang rimbun akan membantu menjaga kelembaban tanah di sekitarnya.
Begitu pula tanaman singkong bisa menjadi pagar alami penanda ladang sekaligus pengecoh hama babi yang akan memasuki ladang. “Semisal ada babi hendak masuk ladang, dia hanya akan fokus memakan singkong dulu dibandingkan tanaman padi,” ujar Prof Rusdiansyah akhir tahun lalu. “Jika tanaman sela tidak dimakan hama, maka petani bisa mendapat hasil panen bervariasi,” katanya. (adv)