PENAJAM– Pencarian Erol Samallo, teknisi kapal tunda (tugboat) Blue Dragon 12, oleh penyelam Badan SAR Nasional (Basarnas) hanya bisa berlangsung selama 2 jam, Minggu (24/7/2022).
Pencarian dihentikan karena arus deras dan jarak pandang terbatas akibat tumpahan solar. Tim penyelamat akhirnya memutuskan pencarian dilanjutkan Senin (25/7/2022).
Sejak Rabu (20/7/2022) tugboat Blue Dragon 12 bersama dengan tongkang Sea Dragon 2712 berlabuh di perairan anak Sungai Semoi, Kelurahan Mentawir, Penajam Paser Utara (PPU), setelah menempuh perjalanan dari Madura, Jawa Timur (Jatim).
Kapal berlabuh menunggu antrean bongkar muat batu bara di Pelabuhan Semoi Prima Lestari (SPL). Setelah bongkar muat, rencananya mereka akan melanjutkan pelayaran ke Berau.
Namun sebelum sempat melakukan loading, pada Sabtu (23/6/2022) sekira pukul 16.30 Wita terjadi insiden. Kapal Blue Dragon 12 tiba-tiba meledak, terbakar lalu tenggelam. Sebanyak 12 kru kapal jadi korban. Sebelas diantaranya berhasil selamat yaitu Laehe Tatampil (kapten kapal), Asep Roni Buroni (KKM), Zulkipli (masinis), Risdinal Mitusala (MASINIS 1), Fahmi (oiler), Iqvan (operasional officer) dan Wira (juru mudi). Lalu 4 korban luka yakni Gery Armanda (chief official), Ibnu Kholik (second chief official), Jawarudin (juru mudi) dan Riza Fahny (juru mudi)
Sementara Erol Samallo (teknisi) hingga kini hilang. Diduga saat kapal meledak, korban sedang berada di dalam kamar sehingga ikut tenggelam bersama kapal.
Tim gabungan langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi penyelamatan dan pencarian. Adapun 7 kru kapal yang selamat tanpa luka-luka telah dibawa ke Balikpapan untuk dimintai keterangan oleh pihak berwajib. Sedangkan 4 kru yang luka dibawa ke Puskesmas Desa Tengin Baru untuk mendapatkan perawatan.
Proses pencarian kemudian dilanjutkan Minggu sekira pukul 11.50 Wita, tim gabungan melakukan pemetaan terhadap kapal tugboat Blue Dragon 12.
“Untuk memudahkan tim penyelam dari Basarnas Balikpapan melakukan pencarian korban yang kemungkinan besar berada dalam dek kapal,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Marjani lewat keterangan resminya.
Pencarian dilakukan 3 penyelam dari Tim Basarnas Balikpapan. Penyelaman baru dilakukan pada pukul 13.50 Wita oleh 2 penyelam dan 1 penyelam cadangan.
“Hasil penyelaman Tim Basarnas Balikpapan telah menemukan kapal tugboat dan posisi kamar ABK yang diduga tempat korban berada,” jelasnya.
Penyelaman dihentikan sekitar pukul 15.00 Wita, disebabkan arus air mulai deras dan kondisi di dalam air gelap bercampur tumpahan solar. “Pencarian akan dilanjutkan Senin (25/7/2022) sekitar pukul 10.00 Wita,” tutupnya. (sbk)