MAHULU – Perahu cepat pergi meninggalkan Dermaga Polsek Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu. Mesin ganda berkekuatan 400 Paarden Kracth (PK) meraung membelah arus menuju hulu Sungai Mahakam.
Melaju sekitar dua jam, sang motoris melambatkan mesin tipe dua langkahnya. Di depan sudah menanti lorong dinding batu setinggi 20 meter dengan bangkai perahu kayu tersangkut di pohon setinggi 3 meter dari permukaan air.
Semua penumpang langsung mengenakan jaket pelampung berwarna merah menyala. Semua beres. Motoris tancap gas meliuk melewati batuan yang menyembul melawan arus deras Jeram – riam Udang.
Sebagian penumpang berteriak sebagian lagi merekam video menegangkan sekitar 4 menit tersebut. Mereka tertawa melihat penumpang di baris paling belakang kecipratan air gelombang jeram. Pakaian belum lagi kering. Di depan sudah menanti air terjun penanda masuk ke riam yang tak kalah ganas. Riam panjang namanya.
Banyak warga lokal menyebut riam panjang karena arus jeramnya panjang dan meliuk-liuk. Air yang surut hari itu, Senin, 19 Juli 2022 membuat kontur riam semakin terlihat. Batuan keras berwarna hitam berliku dan menyembul mengapit arus yang jauh lebih kencang.
Tak mau ambil risiko baling-baling rusak berujung celaka, motoris meminta semua penumpang duduk maju ke depan dan memakai jaket pengaman. Setelah sembilan menit, perahu berhasil keluar dari riam dengan selamat.
6,5 jam berlalu sejak keberangkatan, speedboat mendekati Kampung Tiong Ohang. Dari kejauhan sudah terlihat dua jembatan gantung. Air yang membelah perkampungan itu surut sekali. Batuan andesit di dasar sungai terlihat. Begitu surutnya sampai-sampai sirip di bawah baling-baling perahu yang kami tumpangi patah menghantam batuan di dasar sungai.
Menjelang pukul 17.08 wita sedikitnya 5 speedboat rombongan pejabat yang dipimpin Bupati dan Wakil Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Avun beserta Sekretaris Daerah Stephanus Madang tiba di Kampung Tiong Ohang. Semua langsung menuju penginapan beristirahat mengikuti acara keesokan hari di Kampung Naha Boan.
“Hari ini kami hadir full team. Ini sebagai wujud dukungan penuh Pemkab Mahulu mendorong program ketahanan pangan,” ujar Bupati Bonifasius Belawan Geh membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pemerintah Kampung dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Mahulu 2022 di Lamin Adat Kampung Naha Boan Kecamatan Long Apari, Selasa, 19 Juli 2022.
Di hadapan para pejabat dan pemerintah kampung se-Kecamatan Long Apari bupati terus memotivasi agar mereka menyukseskan program pertanian ladang menetap 10 hektare per kampung.
Program yang dimulai sejak tahun lalu itu diharapkan membuat kampung bisa memproduksi beras mandiri. Beras itu nantinya dipasarkan oleh Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) agar diperoleh pendapatan asli kampung sebagai dana pembangunan agar kampung mandiri.
Selain mendorong pertanian padi ladang menetap 10 hektare per kampung, bupati juga meminta tahun ini setiap kampung membuka 2 hektare lahan untuk budidaya sapi. Diharapkan kotoran dari ternak bisa dijadikan pupuk organik bagi lahan pertanian. Sisa hasil panen padi berupa jerami dan gabah bisa diolah menjadi pakan ternak.
Bupati ingin agar rantai pangan yang berkelanjutan bisa memutus ketergantungan pangan, pakan dan pupuk dari luar daerah. Ujung-ujungnya, warga di perbatasan dengan Negeri Jiran Malaysia ini bisa mandiri dan sejahtera lewat integrasi Sapi-Padi.
“Saya imbau para petani di Long Apari mendukung program ketahanan pangan agar semua cukup pangan, cukup makan sejahtera dan berkeadilan,” kata Bupati dibalas anggukan warga.
Sehari di Kecamatan Long Apari, rombongan turun ke Kecamatan Long Pahangai. Di sana, bupati kembali menyemangati petani untuk membuka lahan pertanian seluas-luasnya agar hasil pertanian meningkat. Pemkab Mahulu di bawah kepemimpinannya berkomitmen mendukung petani lewat sejumlah program. Selain bantuan 10 hektare per kampung, juga disiapkan bantuan biaya tanam Rp 2 juta per hektare.
“Sebagai pemimpin saya tidak akan membiarkan warga saya kelaparan. Jangan sampai ada kasus kelaparan dan kurang beras,” tegas bupati disambut tepuk tangan.
Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun mengingatkan petani bahwa pertanian ladang menetap akan menguntungkan setelah panen perdana. Sebab, petani tidak perlu lagi mengeluarkan modal dan waktu panjang membuka lahan baru setiap musim tanam. Pupuk bisa ditambah dari kompos kotoran sapi di program integrasi Sapi-Padi. Ladang menetap juga membuka peluang dua kali tanam dalam setahun. Sebelumnya, hanya satu kali setahun. “Tak menutup kemungkinan kita bisa panen setahun dua kali,” ujar Wabup.
Empat hari di perbatasan, rombongan pulang ke Ujoh Bilang. Air sungai Mahakam semakin surut. Rombongan harus turun dari speedboat jalan kaki melewati batu di pinggir riam. Air yang semakin surut sampai membuat baling-baling speedboat yang ditumpang bupati beserta wakil menghantam dasar riam dan harus diganti. Semua selamat dan akan melanjutkan misi memperjuangkan ketahanan pangan. (adv)