spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jadi Investor Pertama, PT Palma Serasih Gelontorkan Rp 55 Miliar untuk KEK Maloy

SANGATTA- Perjalanan Panjang Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) yang sempat diancam ditutup karena tak diminati investor berakhir pada Rabu (20/7/2022).

PT Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Palma Serasih Internasional (PSI) disaksikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.

Untuk memulai kegiatan di kawasan industri khusus tersebut, PT Palma Serasih Internasional siap menggelontorkan dana awal sebesar Rp 55 miliar.

Hal tersebut disampaikan Direktur PT Palma Serasih Internasional, Astrida Novita Bachtiar saat penandatanganan MoU investasi pengembangan KEK MBTK, di ruang kerja Bupati Kutai Timur.

“Jadi untuk pembangunan sendiri kami ada dua tahap, yang pertama adalah Bulking. Untuk tahap awal kami membangun dua tangki dengan kapasitas masing-masing lima ribu ton. Untuk bulking sebagai tahap awal itu nilai investasi caltex dari PSI (Palma Serasih Internasional), sekitar 55 miliar rupiah,” ungkapnya.

Astrida melanjutkan, setelah pembangunan Bulking Station CPO (Crude Palm Oil) yang ditargetkan akan selesai pada awal tahun mendatang, pihaknya kemudian akan membangun refinery sebagai langkah awal dalam pembuatan produk turunan, yakni minyak goreng.

BACA JUGA :  Tekan Penyebaran Corona, Pjs Bupati Kutim Minta Semua Pihak Terlibat

“Kami harapkan untuk yang bulking tahap awal, untuk dua tangki ini bisa selesai di awal tahun depan, dan bisa running di semester pertama (tahun 2023). Untuk bulking kita masih CPO, mungkin nanti untuk refinery ya kami masih merencanakan, kemungkinan di produk minyak goreng,” jelasnya.

Sementara Direktur pengembangan KEK MBTK, Muhammad Ade Himawan mengatakan, penandatanganan MoU bersama PT MBTK dan PT PSI, menjadi penanda dimulainya rangkaian aktivitas dalam rangka pengembangan wilayah ekonomi khusus tersebut.

“Saya bisa pastikan akan ada kegiatan operasional di Kawasan KEK MBTK. Kedepannya bisa semakin banyak lagi investasi yang masuk dan juga bisa mengembangkan industri hilirisasi dari CPO maupun industri pengelolaan kayu, energi dan juga logistik di KEK MBTK,” paparnya.

Ade mengakui, PT PSI adalah investor pertama yang menaruh investasi di kawasan ekonomi khusus tersebut. Kendati demikian, dia mengungkapkan, beberapa investor lain telah melakukan kunjungan di KEK MBTK dan berniat untuk berinvestasi.

“Ini yang pertama, tapi sudah ada beberapa tenant (pemilik perusahaan) yang sudah melakukan kunjungan dan sepertinya kita lihat mereka cukup serius. Saat ini dalam tahap diskusi dan komunikasi, mereka sedang mengumpulkan data. Diharapkan dalam waktu dekat mereka juga segera untuk berinvestasi di KEK MBTK,” tandasnya. (rls/ref)

BACA JUGA :  Ritel Modern Menjamur, Kadisperindag Kutim: Kewenangan Pusat
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.