SANGATTA– Petugas pemadam kebakaran di Kutai Timur (Kutim), menjadi korban prank laporan palsu kebakaran yang dilakukan oknum warga. Salah satu Petugas Pemadam Kebakaran Andi Suyuti membenarkan informasi tersebut, dan mengakui hal ini bukanlah pertama kali terjadi.
“Damkar tidak pernah kapok. Tidak akan kapok. Kalau ada laporan kebakaran langsung meluncur ke lokasi,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (15/7/2022).
Suyuti menjelaskan, prank tersebut terjadi pada Jumat (15/7/2022) sekitar pukul 20.30 Wita. Saat itu, petugas mendapat laporan dari warga bahwa telah terjadi kebakaran di dapur sebuah rumah di sekitar Jalan Munthe 3, Sangatta Utara. Oknum tersebut menelepon hingga empat kali sambil menangis.
“Tadi ada empat kali panggilan sambil menangis dan minta tolong agar segera memadamkan api,” sebutnya.
Lalu, sebanyak dua mobil damkar meluncur ke lokasi. Namun, setelah berputar-putar mencari lokasi kejadian, petugas tak menemukan apa-apa.
Sadar laporan kebakaran itu palsu, para petugas putar balik kembali ke markas. “Iya, benar (ada laporan kebakaran). Setelah ditindaklanjuti ternyata nihil dan sudah kami laporkan ke jajaran kepolisian yang berada di tempat,” papar Suyuti.
Suyuti mengatakan, kejadian tersebut bukanlah pertama kali. Namun, menurutnya, petugas tetap harus datang ke lokasi. “Tapi, kami memang harus seperti itu, kalau dapat laporan (kebakaran) tidak usah dikonfirmasi benar atau salah. Pokoknya kalau dapat laporan kebakaran langsung berangkat. Kalau harus konfirmasi benar atau salah nanti malah membuang waktu,” terang Suyuti.
“Damkar tidak pernah kapok. Tidak akan kapok. Kalau ada laporan kebakaran langsung meluncur ke lokasi,” sambung dia.
Suyuti mengingatkan warga untuk menghentikan aksi prank kepada petugas damkar. “Untuk seluruh masyarakat agar jangan menyalahgunakan nomor panggilan darurat, stop prank Damkar,” tandasnya. (ref)