TENGGARONG – Kenaikan harga Liquid Petroleum Gas (LPG) non-subsidi ukuran 5,5 kilogram (kg) dan 12 kg, bikin pusing kepala. Salah satunya dialami pelaku usaha kedai makanan, Nadya Cahya Maulida, owner GrillBox Kotaraja Tenggarong. Nadya harus putar otak, lantaran modal harian semakin membengkak.
Terlebih semenjak diberlakukannya kenaikan harga per tanggal 10 Juli 2022 lalu, tepat saat Hari Raya Iduladha 1443 Hijiriah. Nadya mengatakan, kini dia harus merogoh kocek lebih dalam lagi, yakni sebesar Rp 215-265 ribu per tabung. Dari harga di tingkat agen penyaluran resmi seharga Rp 192 ribu per tabung.
“Berat sih mas. Soalnya kayak kita yang butuh kompor, harga di Rp 265 ribu itu berat lah untuk kita yang pelaku usaha ini, dan juga cepat habisnya kadang tidak sampai satu minggu,” ujar Nadya pada mediakaltim.com, Rabu (13/7/2022).
Belum lagi dalam sebulan, perlu 4-5 tabung ukuran 12 kg untuk memenuhi kebutuhannya berjualan. Jika ditotal sudah berapa ratus ribu rupiah yang harus dikeluarkan untuk pemenuhan gas LPG saja.
Tidak ada cara lain, Nadya  harus ikut-ikutan menaikkan beberapa item jualan yang ada di outlet-nya. Mengikuti naiknya beberapa barang kebutuhan pokok lain. Seperti cabai, bawang dan bumbu rempah. Kenaikan per itemnya bervariasi, mulai dari Rp 5-10 ribuan.
Memastikan tidak ada keluhan atau protes dari konsumen akibat kenaikan harga. Nadya mengakalinya dengan menyiapkan pemberitahuan melalui media sosial (medsos). Baik Instagram, WhatsApp serta medsos lain.
Kondisi ini tentu berdampak pada penurunan jumlah pembeli, yang mencapai 20 persen. Namun untuk pembeli skala menengah keatas sejauh ini tidak ada penurunan.
Terpisah, Dirut PT Nararya, Windi Novri Ananta membenarkan adanya kenaikan harga LPG non subsidi untuk ukuran 5,5 kg dan 12 kg. Kenaikannya mulai dari Rp 2 ribu sampai Rp 2.500 untuk satu kilogramnya. Untuk Kukar, menurut Novri, harga LPG 5,5 kg naik menjadi Rp 105 ribu dari Rp 91 ribu. Sedangkan LPG 12 kg menjadi Rp 220 ribu dari harga Rp 192 ribu.
“Bersamaan naiknya dengan kenaikan harga BBM,” ujar Windi.
Dia melanjutkan, setidaknya dalam sebulan kebutuhan LPG di Kukar mencapai ribuan tabung. Masing-masing untuk ukuran 5,5 kg mencapai 1.000 tabung, LPG 12 kg sekitar 1500 tabung. Sedangkan untuk tabung LPG subsidi 3 kg dijatah dari Pertamina sebanyak 2.800 tabung. (afi)