TENGGARONG– Ahmad hanya bisa menghela nafas dalam-dalam. Bagaimana tidak, di saat libur sekolah Pantai Panrita Lopi yang dikelolanya justru sepi pengunjung.
Jumlah pengunjung di objek wisata berlokasi Pulau Pangempang, Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), selama dua hari pada libur Iduladha 1443 Hijriah, tidak sampai seribu pengunjung.
Pada Sabtu (9/7/2022) saja, pengunjung hanya 200 orang. Sehari kemudian atau Ahad (10/7/2022), hanya sampai 817 orang. Angka itu jauh dari target 1.000 pelancong yang ditetapkan Ahmad, karena total kapasitas pantai mencapai 4 ribu pengunjung. “Sangat rendah dari target,” ungkap Ahmad saat dikonfirmasi mediakaltim.com, Senin (11/7/2022).
Banyak faktor yang membuat pelancong yang datang ke pantai miliknya menurun total. Selain libur yang terlalu singkat, juga karena Senin (11/7/2022) menjadi hari pertama anak-anak kembali ke sekolah, atau tahun ajaran baru.
Penyebab lainnya, akses jalan menuju kawasan Pulau Pangempang menurutnya “menyedihkan”. Jalan dari Bontang hancur, ditambah akses dari Tenggarong dan Samarinda tak kalah hancurnya. Terutama di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak yang sedang diperbaiki. Alhasil, masyarakat yang ingin berlibur lebih memilih ke pantai di Samboja. Meski jauh tapi akses menuju lokasi lebih mudah.
Kondisi ini menurut Ahmad, jauh berbeda dibanding saat libur Iduladha 2021, di mana jumlah pengunjung bisa mencapai 5 ribu, atau rerata 2.400-3.500 pelancong. “Tahun ini jauh banget, turun drastis,” katanya lagi.
Ahmad berharap, jalan menuju Pantai Panrita Lopi bisa segera diperbaiki. Baik dari arah Samarinda, maupun dari arah Bontang. Sebab, infrastruktur menjadi penunjang dan pendukung bangkitnya pariwisata, yang digadang-gadang bisa menggantikan industri mineral di Kukar. (afi)