SAMARINDA– Tim Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda berhasil meraih satu medali emas dan satu medali perunggu, dalam ajang Agriculture Inovation Technology Competition (AITEC) IV di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada 4 – 6 Juli 2022.
Satu medali emas yang diraih adalah hasil memenangkan Cabang Lomba Survei dan Pemetaan Lahan Pertanian. Cabang lomba ini digawangi oleh Fadillah Yusuf dan Sima Nafisyah, mahasiswa Program Studi Teknologi Geomatika.
Sementara medali perunggu diraih lewat Cabang Lomba Inovasi Teknologi Pertanian, yang diraih oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak atas nama Muhammad Andreyan Maulana, Muhammad Syahril Ramadhani dan Lia Safitri. Dengan raihan ini, Politani Samarinda menduduki posisi keempat dari 16 Politeknik yang menjadi peserta dalam babak final di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat tersebut.
Direktur Politani Samarinda Hamka menyambut gembira begitu tahu hasil pengumuman juara dari para mahasiswanya. Hamka menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perjuangan yang telah dipersembahkan 6 mahasiswanya yang dikirim ke babak final tersebut. Walau hanya berhasil meloloskan 4 tim ke babak final di tiga mata lomba, Hamka menyatakan bangga atas hasil yang dipersembahkan mahasiswanya. “Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, nama Politani Samarinda mewangi di ajang AITEC IV. Terima kasih Bidang Kemahasiswaan yang terus membimbing dan mementori mahasiswa kita. Selamat juga untuk mahasiswa yang menang” tulisnya kepada Media Kaltim.
Wakil Direktur III Politani Samarinda Husmul Beze juga menyampaikan terima kasih atas dukungan banyak pihak. Termasuk dosen pembimbing yang telah melatih dan menyiapkan mahasiswa sebelum lomba. Husmul juga menyampaikan bahwa hasil yang raih mahasiswa ini, merupakan hasil pembelajaran di Politani Samarinda yang diterima mahasiswa selama perkuliahan. Di mana mahasiswa banyak melakukan praktik dan pada akhirnya melahirkan kompetensi mumpuni untuk setiap mahasiswa. Visi dan misi pembelajaran di Politani Samarinda, ujar Husmul, sudah menyelaraskan antara kompetensi akademik, kompetisi mahasiswa dan prestasi mahasiswa. Sehingga prestasi yang diraih mahasiswa ini merupakan buah dari pembelajaran bermutu yang dilakukan Politani Samarinda. Pesan pembelajaran ini, lanjut Husmul, menjadi roh dan selalu diselipkan dalam proses pembelajaran. Mulai dari Pengelola Politani Samarinda, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Dosen dan sampai ke mahasiswa. Harmonisasi antara semua pihak, harap Husmul, bisa ditingkatkan lagi untuk menghasilkan prestasi dan lulusan yang benar-benar berkualitas dan diterima di dunia industri dan masyarakat.
AITEC adalah kompetisi bergengsi bidang pertanian yang diikuti mahasiswa Politeknik seluruh Indonesia. Ada 11 cabang lomba yang dipertandingkan dalam AITEC, yaitu Inovasi Teknologi Pertanian, Teknik Okulasi Tanaman, Teknik Proses Filet Ikan, Teknik Proses Karkas Ayam, Teknik Pembuatan Bakso Ikan, Desain Alat dan Mesin Pertanian dengan AUTOCAD, Survei dan Pemetaan Lahan Pertanian, Penyuluh Pertanian, Teknik Pengambilan Sampel Darah, Sortasi Biji Kopi dan Kontes Handling Ternak.
Dalam kegiatan ini dilakukan dua babak. Babak penyisihan dilakukan secara daring (dalam jaringan), diikuti oleh 45 Politeknik se-Indonesia. Di babak final sebanyak 16 perguruan tinggi berhasil meloloskan perwakilannya. Babak final dilakukan secara offline yaitu dilakukan secara tatap muka.
Inovasi-inovasi dalam bidang pertanian lahir di kegiatan AITEC ini. Termasuk kompetensi mahasiswa dalam mengolah hasil pertanian secara luas. Sebab dalam kegiatan ini, mahasiswa menawarkan hasil penemuannya untuk dinilai oleh dewan juri. (adv/bz)