spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kukar Waspadai Dispepsia

DI Kutai Kartanegara (Kukar), keluhan yang paling banyak disampaikan masyarakat yaitu dispepsia atau rasa nyeri dan tidak nyaman pada bagian perut. Menurut data Dinkes Kukar pada 2021, dispepsia menduduki peringkat pertama penyakit yang ditangani puskesmas di Kukar, yakni 23.788 kunjungan pasien. Naik 7.202 kasus dibanding tahun 2020.

Pada 2020, PTM yang paling banyak dialami warga yaitu hipertensi primer dengan jumlah kunjungan 19.701 kunjungan. Jumlah keluhan ini meningkat pada 2021, menjadi 19.889 kunjungan (lihat infografis kunjungan puskesmas di Kukar).

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kutai Kartanegara (Kukar), dr Arif Risdianto, SPKK., M. Kes, mengatakan penyakit tidak menular dipicu gaya hidup masyarakat yang cenderung tidak sehat. Terlebih adanya kemudahan mengakses informasi, membuat masyarakat gampang meniru gaya hidup yang cenderung tak sehat.

“Saat ini (masyarakat) Indonesia banyak menggali dan meniru informasi dari luar seperti gaya hidup hedonisme, makan yang serba instan dan tidak teratur tanpa peduli nilai gizi, sehingga banyak yang terkena penyakit tidak menular itu,” jelas dr Arif pada mediakaltim.com, Sabtu (2/7/2022).

Dulu katanya, makanan yang dikonsumsi masyarakat, khususnya di Kukar masih alami. Suka mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dengan gizi seimbang. Berbeda dengan kondisi sekarang yang lebih sering mengonsumsi makanan dengan pemanis dan pewarna buatan, lebih suka menikmati makanan cepat saji, makanan bersoda dan makanan kemasan dengan campuran bahan pengawet.

“Itu semua berpengaruh bagi kondisi kesehatan seseorang jika dikonsumsi dalam jangka panjang,” beber dr Arif.

Faktor lainnya kata dr Arif, tuntutan pekerjaan yang berat dan berujung stres. Masyarakat lebih memilih makanan serba instan dibanding makanan sehat, dengan anggapan yang penting makan. Bahkan abai, dengan menyepelekan dan mengubah waktu makan. Sehingga makan tidak teratur. Tak heran bila dispepsia paling banyak ditemukan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

“Banyak keluhan dispepsia yang masuk ke Dinkes. Gejalanya seperti rasa perut yang tidak nyaman, begah, dan mual,” lanjut dokter spesialis kulit dan kelamin RSUD AM Parikesit Kukar ini. “Belum lagi kebiasaan yang tidak sehat lainnya, seperti merokok, minum-minuman bersoda dan yang mengandung kafein,” tutupnya. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti