BALIKPAPAN- Kalimantan Timur dengan sepuluh kabupaten dan kota didalamnya, memiliki potensi besar bagi investasi daerah bahkan nasional.
“Potensi sumber daya alam dan keunggulan kewilayahan Kaltim masih terbuka bagi investor dalam dan luar negeri,” ungkap Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim H Riza Indra Riadi dihadapan 43 delegasi Jepang terdiri dari diplomat Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, serta Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan External Trade Organization (JETRO) di Balikpapan, pekan lalu.
Potensi ini, lanjut dia, belum terkelola secara maksimal, sehingga terbuka lebar bagi investor yang berminat menanamkan modal usahanya di Benua Etam.
Misalnya, proyek pembangunan pabrik Karet Remah di Kutai Barat seluas 10 hektare (ha) dengan estimasi produksi yang direncanakan 10 ribu ton per tahun dengan spesifikasi produk SIR 20.
“Karet menjadi salah satu komoditi utama dunia untuk kebutuhan industri dan potensinya sangat besar di Kaltim,” ujarnya.
Selain itu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki legal aspect berupa Peraturan Pemerintah Nomor 85 tahun 2014 dengan luas area 509 ha. “Kawasan ini kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit, kayu dan energi,” jelasnya.
Kawasan ini, menurut dia, didukung posisi geostrategis terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI II) sebagai lintasan laut perdagangan internasional yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Sehingga, KEK MBTK menjadi pusat pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, serta pusat bagi industri energi seperti industri mineral, gas dan batu bara.
Di Kaltim, tambah Riza, juga memiliki pengelolaan Kawasan Industri Bontang Lestari di Kota Bontang dengan peluang investasi berupa pengolahan fly ash dan bottom ash dari pembangkit listrik. “Perkembangan daerah dan pertumbuhan penduduk ditambah ibu kota negara berada di Kaltim, maka kebutuhan energi listrik semakin besar pula dan ini peluang bisnis kedepannya,” beber Riza.
Selain peluang investasi di sektor energi dan industri, Riza mengungkapkan potensi keindahan alam dan kekayaan khasanah seni budaya menjadi peluang terbuka pula untuk investasi.
Seperti lengembangan pariwisata Gunung Boga di Kabupaten Paser, pengembangan kawasan wisata Pulau Kumala di Kabupaten Kutai Kertanegara.
Juga model bisnis ekowisata diĀ Pulau Kaniungan Besar, termasuk pengembangan pariwisata di kawasan gugusan Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau. “Berau menawarkan potensi pariwisata di Pulau Derawan, Pulau Panjang, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban dan Pulau Maratua,” pungkasnya. (adpim/diskominfokaltim)