spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ruang Diskusi untuk Sebuah Perbedaan

Catatan : Muthi’ Masfu’ah, A.Md, CN CLp
(Direktur Yayasan RK Salsabila, Penulis, Trainer dan Koordinator ABI Literasi Kaltim)

Hal yang sangat wajar, bila setiap orang memiliki pendapat dan cara pandang tersendiri dalam menyikapi sesuatu hal. Berbeda pendapat adalah hal yang wajar, bahkan hal ini sering terjadi dalam suatu keluarga atau pun organisasi manapun.

Secara manusiawi, perbedaan pendapat tidak dapat dihindari begitu saja, malah sebaiknya dihadapi secara bijaksana. Nah, saya punya tips atau cara menyikapi perbedaan pendapat dalam organisasi atau keluarga.

Pertama, Menyelesaikan pertengkaran dengan pertemuan yang bijaksana. Buatlah organisasi itu hidup secara demokratis, terbuka dalam menyampaikan pendapat dan cara pandangnya. Namun, tetap dengan sikap yang baik dan menghargai anggota yang lain.

Ajak semua anggota berkumpul dan mengobrol atau berdiskusi bersama untuk mengatasi pertengkaran/perbedaan yang terjadi. Dengan saling mendengarkan pendapat masing-masing tanpa emosi atau memaksakan kehendak dengan dua pilihan, tetap dalam organisasi atau keluar organisasi, karena cara demikian kurang bijaksana. Adalah cara yang bijaksana dalam menyikapinya perbedaan yang ada dengan berdiskusi mencari jalan tengah.

Kedua, Saling menghargai pendapat anggota/individu. Perlu disadari jika setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat, dan ketika kita tidak setuju bukan berarti pendapatnya salah bukan? Oleh karena itu, dalam sebuah organisasi / keluarga diperlukan rasa saling menghargai agar segala macam perbedaan dapat teratasi dengan baik atau mengambil jalan tengah dengan mendiskusikan secara terbuka.

Setiap orang dilahirkan berbeda, lebih bijaksana jika kita menyikapi perbedaan yang ada sebagai cara untuk saling melengkapi satu sama lain, sebagai organisasi yang kuat. Ciptakan suasana yang ada dengan saling menyayangi walaupun dalam perbedaan.

Ketiga, Cara menyampaikan pendapat dengan baik. Pertengkaran atau perbedaan yang terjadi sebenarnya bisa jadi bukan disebabkan oleh perbedaan pendapat. Namun, cara penyampaian pendapat yang kurang tepat. Pada umumnya, seseorang tidak menyadari jika cara penyampaian pendapat dengan bahasa yang kurang pas dan terkesan menyalahkan hanya akan memunculkan pertikaian. Oleh karena itu, dalam menyampaian pendapat perlu lebih berhati-hati dan lebih mementingkan perasaan anggota organisasi ataupun juga keluarga.

Nah, coba kita tengok pendapat seorang psikolog bernama Bruce Tuckman (1965) mengatakan bahwa sebuah kelompok / organisasi memiliki 5 perkembangan yang terdiri dari forming, storming, norming, performing dan adjourning. Model ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dan membantu untuk meningkatkan kekompakan organisasi. Nah berikut penjelasan 5 tahap perkembangan kelompok / organisasi :

  1. Forming
    Forming merupakan tahap pembentukan awal atau pengenalan dalam membangun sebuah tim. Tahap pembentukan sebuah tim baru, diperlukan adaptasi yang tinggi. Pada tahap ini anggota kelompok dalam organisasi menunjukkan rasa semangat untuk bekerjasama. Pemimpin pada tahap ini sangat penting untuk mengarahkan anggota kelompok dengan menjelaskan tugas utama, struktur dan peran anggota dengan cara yang bijak.
  2. Storming
    Tahap storming (proses penyatuan). Tahap ini biasanya dimulai dengan adanya benturan, semisal terjadi perbedaan pendapat, tekanan dalam kerjaan, serta segala masalah pribadi yang memunculkan konflik di dalam pekerjaan. Saat anggota kelompok mulai berproses, muncul kesadaran bahwa kelompok tidak dapat memenuhi harapan. Ada perasaan frustrasi dengan progres tim dan kekhawatiran tidak dapat mencapai kinerja yang maksimal. Selain itu, anggota kelompok menghadapi perbedaan pendapat atau konflik. Pemimpin perlu mengarahkan anggota kelompok untuk kembali fokus pada tujuan awal dan breakdown tujuan menjadi lebih detail. Pada tahap ini tidak hanya hard skill namun juga kemampuan manajemen konflik yang tidak memaksakan kehendak.
  3. Norming
    Tahap norming (proses kesepakatan dan aturan). Tahap setiap individu sudah memahami situasi dan perannya dalam kelompok. Begitu pun dalam gerak dinamika setiap langkah individu sudah mulai seiring sejalan. Individu di dalamnya pun juga sudah mengetahui kekurangan maupun kelebihannya
    Selama tahap Norming, para anggota mulai menyadari bahwa perbedaan pendapat membuat tim menjadi lebih kuat. Setiap individu mulai berani menyampaikan ide dan dianggap sebagai hal yang membangun. Anggota tim dalam sebuah organisasi mulai merasa menjadi bagian dari tim dan menikmati kekompakan kelompok.
  4. Performing
    Saat tahap ini, anggota kelompok merasa puas dengan pencapaian tim. Menyadari kelebihan dan kelemahan masing-masing anggota. Lalu anggota tim merasa lebih percaya diri dengan kelebihan individu dan teman satu kelompok.
    Progres yang dicapai pada tahap ini terlihat signifikan. Komitmen pada kelompok semakin kuat dan keterampilan anggota kelompok semakin meningkat serta mulai mendalami pengetahuan dan ketrampilan.
  5. Adjourning
    Tahap adjourning adalah tahap di mana tim telah mencapai tujuannya dengan paripurna. Merasa puas terhadap pencapaian hasil kerja kemudian “sepakat” untuk mempertahankan semangat yang dimiliki. Saat inilah pemimpin berhasil menyatukan langkah bersama, menyatukan perbedaan yang ada, anggotanya menjadi tim yang kuat dan produktif.

Nah, menyelesaikan perbedaan sebenarnya mudahkan, karena setiap orang dilahirkan berbeda, lebih bijaksana jika kita menyikapinya dengan cara untuk saling melengkapi satu sama lain, sebagai organisasi yang kuat. Ciptakan suasana yang ada dengan saling menyayangi walaupun dalam perbedaan, bukan saling geser, menjatuhkan atau menghadapkan dengan dua pilihan, keluar atau bertahan dengan peraturan yang ada, tanpa menghiraukan/menghargai pendapat orang lain. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. (*)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti