spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemerintah Daerah Diminta Dukung Produk Inovasi Masyarakat

TENGGARONG- Sebanyak 9 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kaltim) beradu inovasi, dalam Lomba Teknologi Tepat Guna ke VIII tingkat Kaltim, yang berlangsung di Kutai Kartanegara (Kukar) pada 25-27 Juni 2022.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar Aryanto, dalam lomba ini Kukar mengirimkan wakil dari Kecamatan Muara Muntai, Kota Bangun, dan Loa Kulu.

Peserta dari Kota Bangun, menciptakan mesin potong rumput dari hand tractor. Dengan alat ini, lahan yang dibersihkan lebih luas dan mampu memotong rumput yang lebih besar.

Sementara Kecamatan Loa Kulu, memilih memanfaatkan sampah untuk kemudian diubah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi pertanian.

Adapun Kecamatan Muara Muntai, mengajukan inovasi penguat sinyal seluler. Caranya dengan memanfaatkan wajan yang biasa digunakan untuk memasak. Penguat sinyal dari wajan ala Muara Muntai ini, bahkan sudah dikomersilkan dengan harga lebih murah dibanding buatan pabrik.

“Jadi lebih ekonomis, dan lebih kuat,” ujar Aryanto pada mediakaltim.com, Sabtu (25/6/2022).

Poin terpenting penilaian, menurut Aryanto, bagaimana produk inovasi yang dibuat masyarakat bisa memiliki manfaat dan ekonomi. Termasuk penilaian sistem manajemen inovasi dan pelayanan organisasinya. Masing-masing dibidang pertanian, perkebunan dan bidang informasi teknologi (IT).

“Juaranya kategorinya nanti dikirim ke tingkat nasional di Jawa Barat,” kata Aryanto.

Terpisah, Bupati Kukar Edi Damansyah mengharapkan, lomba ini menjadi momentum pemerintah untuk mendukung inovasi yang dibuat masyarakat. Tentunya tidak berhenti di acara seremonial saja, tapi terus mendampingi pelaku inovasi hingga hilirnya.

Edi mengakui, perlu ada perubahan mindset seluruh kepala daerah yang berpartisipasi pada lomba ini. Bagaimana inovasi yang diberikan dan dikembangkan oleh masyarakat bisa terus dikawal.

Caranya, dengan membuat perencanaan yang matang dan lebih baik lagi. Sehingga tujuan akhirnya, mampu memberikan manfaat lebih bagi masyarakat luas.

“Kami menyadari kita tidak mengawal. (Lomba) ini hulunya, bagaimana memberikan manfaat bagi semua orang. Dikawal sampai berhasil dan jadi produk unggulan kita” tutup Edi. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti