BALIKPAPAN – Matahari membumbung tinggi di langit Balikpapan. Siraman sinarnya mengkilaukan rerumputan Lapangan Foni di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat. Arena sepak bola itupun tampak mewah.
Kamis siang, 2 Juni 2022, sejumlah orang sibuk memasangi rumput sintetis di lapangan seluas 90 meter × 60 meter tersebut. Kesibukan juga terlihat di tribune penontonnya. Beberapa pria mengecat biru kursi penonton.
“Lapangan Foni sedang direnovasi. Belum tahu kapan selesainya,” kata Iben, salah seorang pengelola lapangan tersebut kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com. Ia menambahkan, pengerjaannya kini tinggal memasang beberapa rumpun dan tiang gawang.
Renovasi menuai banyak pujian, salah satunya datang dari salah seorang tokoh masyarakat Balikpapan Barat, Andi Welly. Pendiri komunitas suporter pertama Persiba Balikpapan itu mengatakan, renovasi ini akan menjadikan Lapangan Foni lebih baik.
Sebelumnya, lapangan yang kerap digunakan untuk turnamen sepak bola antarkampung (tarkam) itu disebut kerap digenangi air kala hujan turun. “Lapangan itu kini bertransformasi menjadi mini soccer yang besar,” sebut Andi Welly yang pernah menjabat Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Balikpapan.
Dia pun optimistis, perbaikan Lapangan Foni akan menggeliatkan ekonomi Balikpapan Barat. Mengingat, lapangan tersebut memiliki banyak fungsi. Selain sebagai tempat bermain sepak bola, Lapangan Foni juga kerap digunakan menyelenggarakan hajatan besar seperti konser.
Di luar lapangannya pun sejumlah warga membuka usaha, mulai dari usaha kuliner, sembako, hingga peralatan rumah tangga. Fasilitas yang memadai diyakni Andi Welly dapat mendatangkan investor dan banyak orang.
“Dengan begitu tentunya akan mendukung ekonomi. Income kuliner pasti bisa naik,” jelasnya. Ia berharap, upaya Balikpapan Barat membenahi fasilitas dapat diikuti kecamatan yang lain. “Kalau itu menguntungkan dan bisa meningkatkan prestasi, kenapa tidak,” imbuhnya.
Meski demikian, Andi Welly memiliki beberapa catatan soal sarana Lapangan Foni yang masih perlu dibenahi. Dia mengatakan, lapangan tersebut tak bisa dioperasikan malam hari karena belum ada penerangan yang memadai. Ukuran tribune penontonnya dinilai kecil sehingga daya tampungnya sedikit.
“Tempat mandi, cuci, kakusnya (MCK) juga perlu diperhatikan karena kategori internasional itu harus profesional,” ujarnya.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, turut memuji kondisi Lapangan Foni kini. Ia menjelaskan, lapangan tersebut nantinya dikelola pihak ketiga. Ini dilakukan agar pengelolaannya bisa maksimal. Ia pun mengatakan, seluruh masyarakat Kota Minyak bisa memanfaatkan lapangan tersebut. (kk)
