JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) terus menggenjot realisasi pendapatan dan belanja daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota. Salah satu upayanya dilakukan melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Keuangan Daerah yang digelar, Kamis (2/6/2022).
Gubernur Kaltim Isran Noor bersama Kepala Bapenda Kaltim Ismiati hadir pada rapat bertemakan Percepatan Realisasi APBD dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri.
Selain itu, Kemendagri juga memberikan penghargaan kepada daerah dengan realisasi tertinggi untuk pendapatan, belanja, dan PAD. Kalimantan Timur mendapatkan Penghargaan Peringkat Kedua Pemerintah Daerah dengan Realisasi Pendapatan Daerah Tertinggi dari tahun 2020-2021 Kategori Provinsi dari Kementerian Dalam Negeri.
“Alhamdulillah, atas penghargaan yang diberikan tentu kami tidak berpuas diri. Ini bukti kondisi fiskal daerah Kaltim memang kuat meski dihantam pandemi,” jelas Isran.
Sukses Kaltim meraih peringkat kedua provinsi dengan realisasi pendapatan daerah tertinggi di Indonesia, salah satunya ditentukan oleh faktor penerimaan asli daerah (PAD) yang tinggi.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim Hj Ismiati menjelaskan target PAD Kaltim pada tahun 2021 sebesar Rp5,3 triliun dan realisasinya mencapai Rp5,9 triliun.
“Peningkatan realisasi pendapatan daerah kita didukung kontribusi besar PAD. Dari target Rp5,3 triliun, realisasi Rp5,9 triliun. PAD kita 60 persen memberi kontribusi untuk realisasi pendapatan daerah secara umum. Tidak mungkin kita dapat penghargaan ini kalau PAD kita tidak besar. Kalau tidak ada naiknya, tidak mungkin ada penghargaan ini,” terang Ismiati kepada Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprov Kaltim.
Pendapatan daerah Kaltim tahun 2021 ditargetkan sebesar Rp9,58 triliun. Sementara realisasi pendapatan sukses mencapai Rp10,22 triliun atau sebesar 106,57 persen.
Ismi memaparkan unsur pendapatan daerah itu ada tiga yakni PAD, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), serta pendapatan lain yang sah. Apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri ini lanjut Ismi tentu akan menjadi motivasi untuk meningkatkan pendapatan daerah di tahun-tahun berikutnya. Salah satu upaya yang akan terus dilakukan dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pembayaran pajak.
“Dari sisi pendapatan daerah tentu kami akan berusaha lebih optimal lagi. Terutama memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membayar kewajiban pajak mereka,” tambahnya. Tahun ini saja target PAD Kaltim sebesar Rp5,4 triliun. Target ini pun harus mampu dicapai dengan tingkat realisasi yang terus meningkat.
Kaltim kata Ismi, sangat berterimakasih kepada Kementerian Dalam Negeri yang telah mengapresiasi kinerja realisasi pendapatan daerah. “Penghargaan ini akan menjadi motivasi dan cambuk bagi kami untuk bekerja lebih bagus lagi, baik dari sisi optimalisasi pendapatan maupun belanja daerahnya,” tutup mantan Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Kaltim itu. (adv/diskominfo_kaltim)