SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor didampingi Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, Sekretaris Daerah Sri Wahyuni dan Kaban Kesbangpol Sufian Agus menerima kunjungan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda (Laksda) TNI Iwan Isnurwanto, di ruang kerjanya lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (16/4/2022).
Silaturahmi Pangkoarmada II ini disertai Danguspurla Koarmada II Laksamana Pertama (Laksma) TNI Deny Prasetyo, Danlantamal XIII Tarakan Laksma TNI Fauzi, Danlanal Balikpapan Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz, beserta jajaran Koarmada II yang menumpangi Kapal Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366 dan berlabuh di Balikpapan beberapa hari yang lalu. Setelah melintasi Manado – Bitung – Makassar – Mamuju.
Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan silturahmi ke kepala daerah di Kaltim merupakan rangkaian kegiatan patroli rutin di wilayah perairan Koarmada II, sekaligus melihat lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara.
“Selama ini hanya melihat dari berita di televisi dan presentasi-presentasi saja. Ada rasa keingintahuan dengan melihat langsung. Dan akhirnya bisa mengunjungi titik nol IKN,” kata Iwan.
“Bagaimana setelah melihat lokasi IKN? Apakah pembangunannya akan terwujud?” tanya Gubernur Isran Noor setelah mendengar cerita pengalaman mengunjungi IKN dari perwira tinggi TNI AL berpangkat bintang dua ini.
Iwan pun langsung menjawab. “Dengan adanya kesepakatan dan tekad bersama pembangunan IKN pasti terwujud,” tegas Iwan.
Gubernur Isran Noor mengucapkan terima kasih dan menerima dengan baik atas kedatangan Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto beserta jajaran ke ibu kota Kaltim dalam rangka bersilaturahim ini.
Pada kesempatan ini, dihadapan jajaran Koarmada II, Isran Noor menegaskan IKN bukanlah untuk kepentingan dan milik rakyat Kaltim saja, melainkan untuk bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia. Bahkan pemilihan Kaltim, tepatnya di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) sebagai lokasi IKN bukanlah tergesa-tergesa, melainkan berdasarkan kajian sejak 2014 akhir ketika Presiden Joko Widodo awal menjabat.
“Ada beberapa calon lokasi IKN, yakni Lampung Timur di Lampung, Gunung Mas di Kalteng, Tanah Bumbu di Kalsel, PPU-Kukar Kaltim, serta Mamuju Sulbar. Hingga akhirnya Kaltim yang dpilih karena berdasarkan kajian yang dilakukan Bappenas, posisinya benar-benar ditengah Indonesia, sehingga sangat strategis,” jelas Isran.
Terkait pembangunan IKN yang memperhatikan dan mempertimbangkan segi pertahanan dan keamanan, menurut Isran, hal tersebut juga salah satu faktor dipilihnya Sepaku di PPU sebagai lokasi IKN.
Untuk itu, seiring dengan IKN di Kaltim, maka Isran meminta harus ada armada atau pangkalan angkatan laut selain Lanal Balikpapan, yang lokasinya lebih strategis untuk mengamankan wilayah laut ALKI II dan sekitarnya yang menjadi salah satu jalur transportasi ke lokasi IKN. Adapun lokasi yang dipilih Gubernur Isran Noor yaitu di wilayah Samboja, Kutai Kartanegara.
“Kekuatan kita di laut itu harus lebih kuat dari matra lainnya. Karena luas wilayah laut kita sangat luas. Sehingga sudah sewajarnya angkatan laut itu lebih mendominasi,” ujar Isran sembari menyarankan Danlanal Balikpapan agar dipimpin perwira setingkat Laksamana Pertama. (rls/adv)